Unpad Gelar Pelatihan untuk Sekretaris Pimpinan

pegawai unpad
Para sekretaris pimpinan Universitas Padjadjaran mengikuti pelatihan yang digelar di Hotel Mason Pine Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (25/2/2023). (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Dalam meningkatkan kompetensi para sekretaris pimpinan di lingkungan Universitas Padjadjaran, Direktorat Sumber Daya Manusia Unpad menggelar pelatihan di Hotel Mason Pine Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (25/2/2023). Pelatihan ini diikuti 35 sekretaris pimpinan di lingkungan Unpad.

Direktur SDM Unpad Aulia Iskandarsyah, PhD, menjelaskan, pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan pertama yang digelar tahun lalu. Pada pelatihan pertama, para sekretaris diberikan materi mengenai pengetahuan dasar etiket bisnis, keterampilan, dan sikap seorang sekretaris profesional dengan pemateri dari Akademi Sekretari dan Manajemen Taruna Bakti (ASMTB).

“Jadi pelatihan sekarang ini, mereka di-refresh untuk meningkatkan apa yang sudah mereka ketahui dan menambah kompetensi yang sudah disampaikan,” kata Aulia.

Pelatihan pertama tersebut digelar secara daring. Kali ini, pelatihan digelar secara luring agar para sekretaris dapat mengikuti berbagai materi yang memerlukan praktik secara langsung, seperti materi cara berpenampilan baik hingga materi perawatan diri. “Sekarang lebih visual dan lebih ditatalaksanakan,” ujarnya.

Lebih lanjut Aulia menjelaskan, para sekretaris merupakan pengejawantahan dari pimpinannya. Dengan demikian, para sekretaris diharapkan harus tahu substansi tugas kerja pimpinannya. Jangan sampai, sekretaris tidak mengetahui substansi pekerjaan dari pimpinan yang dibantunya.

Selain itu, para sekretaris menjadi bagian penting dalam pencapaian Unpad sebagai perguruan tinggi kelas dunia. Aulia mengatakan, untuk bisa menembus peringkat 500 besar dunia, pelayanan akademik Unpad juga harus berkelas dunia. Para pegawai harus memiliki kompetensi yang terekognisi internasional, termasuk di dalamnya para tenaga kependidikan.

“Jadi tenaga kependidikan harus tahu basic kompetensi terkait pengorganisasian, pelayanan, kemampuan bahasa. Itu merupakan standar minimum untuk World Class University,” ujarnya.*

Share this: