Jadi Peserta IISMA Vokasi, Mahasiswi Unpad Peroleh Kesempatan Magang di Mercedes-Benz

Mahasiswi Program Studi Bisnis Logistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran peserta program IISMA Vokasi 2022 Athira Ananda Safira Putri Arie.*

[Kanal Media Unpad] Mahasiswi Program Studi Bisnis Logistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran peserta program Indonesian International Mobility Awards (IISMA Vokasi) 2022 Athira Ananda Safira Putri Arie mendapat kesempatan magang di Mercedes-Benz Parts Logistic UK di Inggris.

Athira yang mengikuti program IISMA Vokasi di Coventry University Inggris berkesempatan mengikuti magang di Mercedez-Benz Part Logistic UK. Kesempatan ini diperoleh karena selama mengikuti IISMA, Athira tergabung dalam skema Industrial Experience Programme.

Melalui skema ini, Athira akan terlibat langsung dalam proyek magang dengan industri. Kegiatan magang dan perkuliahan dilakukan di bawah bimbingan Prof. Benny Tjahjono, Professor of Sustainability and Supply Chain Management, Centre for Business in Society (CBiS), sebuah pusat riset unggulan di Coventry University dan selaku penanggung jawab program IISMA Vokasi di kampus tersebut.

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad, Mercedes-Benz Parts Logistic UK Limited memiliki peran dalam mengelola distribusi dan logistik semua suku cadang produk Mercedes-Benz yang berada di Inggris Raya. Proyek industri yang Athira kerjakan adalah mengenai Warehouse Safety dan Data Visualisation.

Dengan latar belakang keilmuan di bidang Bisnis Logistik, Athira merasa terbantu saat mengerjakan proyek-proyek selama magang di Mercedes-Benz.

“Pada saat saya mengerjakan proyek di gudang Mercedes-Benz Parts Logistics UK ini saya banyak mengaplikasikan apa yang sudah saya pelajari selama 6 semester di Bisnis Logistik Universitas Padjadjaran,” ujar Athira.

Selama magang, ia melakukan observasi langsung dan membantu memberikan solusi pada masalah keselamatan kerja di gudang Mercedes-Benz. Fokus dari kegiatan ini adalah meningkatkan keamanan dan keselamatan para pekerja dari mesin-mesin yang ada di gudang.

Dalam hal ini, Mercedes-Benz membutuhkan perspektif baru dari Athira untuk meningkatkan kualitas keselamatan kerja yang ada di gudang. Observasi yang dilakukannya diharapkan memberikan solusi untuk perbaikan line marking serta pemasangan sensor dan traffic light.

Sementara untuk proyek Data Visualisation, Athira membantu perusahaan untuk memperkenalkan perangkat lunak baru kepada staff mereka. Metode yang digunakan sebelumnya relatif kurang efisien, mengingat tidak sedikit data kegiatan di gudang yang harus diolah.

“Data-data tersebut harus segera dilaporkan kepada manajer tiap departemen agar dapat digunakan untuk dijadikan bahan evaluasi dan pengambilan keputusan. Apabila proses tersebut tidak efisien, maka akan berdampak ke kegiatan gudang lainnya,” tutur Athira.

Selama di Coventry University, Athira mengikuti kegiatan Global Leaders Programme. Pada program ini, Athira mempelajar banyak hal, mulai dari kepemimpinan, manajemen proyek, komunikasi interkultural, dan membangun jejaring.

Athira mengaku menyukai cara belajar di kegiatan Global Leaders Programme karena dapat langsung berinteraksi dengan mahasiswa internasional lainnya. Aktivitas ini dinilai membuat belajar menjadi tidak membosankan.

“Seperti pada saat Skill Hub, Birmingham REP Workshop, saya mempelajari bagaimana cara membangun kepercayaan diri, positive mind-set melalui teknik penting yang dilakukan pada teater drama,” jelasnya.

Athira juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi berbagai perusahaan di Inggris, seperti Morgan Motor Company, Brompton Bicycle, MINI, Jaguar Land Rover, JCB, Manchester City Football Club dan Triumph Motorcycle. Di sini, ia mendapat kesempatan melihat langsung bagaimana perusahaan tersebut beroperasi. Mulai dari proses produksi hingga produk siap dipasarkan.

Di setiap perusahaan, ia mempelajari gaya kepemimpinan dan cara kompetisi untuk menjadi laporan akhir selama mengikuti IISMA Vokasi.

Memanfaatkan kegiatannya selama di Inggris, Athira juga mengunjungi National Guide Dogs Centre atau pusat pelatihan anjing membantu orang-orang dengan kebutuhan khusus, seperti gangguan penglihatan dan pendengaran.

“Ini jadi salah satu caraku agar tetap sane selama di luar negeri; selain itu juga aku bisa menambah wawasan tentang Guide Dogs yang mana belum ada di Indonesia,” ujarnya. (rilis)*

Share this: