Dosen FK Unpad Ajak Remaja Putri Kab. Bandung Sadar Risiko Anemia

Tim peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. dr. Dany Hilmanto, SpAK., dan Puspa Sari, S.ST., M.Keb., menggelar sarasehan “Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan dan Penanganan Anemia Defisiensi Besi di Kecamatan Soreang” bersama Wakil Bupati Bandung Sharul Gunawan di Grand Sunshine Resort & Convention, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (22/8/2022).*

[Kanal Media Unpad] Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran menggelar sarasehan “Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan dan Penanganan Anemia Defisiensi Besi di Kecamatan Soreang” di Grand Sunshine Resort & Convention, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (22/8/2022).

Saresehan ini dilakukan sebagai bagian dari penelitian disertasi dosen Program Studi Kebidanan Unpad yang juga mahasiswa Program Doktor FK Unpad Puspa Sari, S.ST., M.Keb. Disertasi tersebut dipromotori oleh Prof. Dr. dr. Dany Hilmanto, SpAK; Dr. drg. Dewi Marhaeni Diah Herawati, M.Si; Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, M.Kes., SpAK; dan Dr. Rohana Abdul Jalil (Universiti Sains Malaysia).

Puspa mengatakan bahwa anemia pada remaja putri menjadi permasalahan yang belum terselesaikan. Kerja sama lintas sektor dalam upaya mencegah dan menangani anemia sangat diperlukan.

“Diharapkan orangtua, masyarakat, sektor kesehatan, sektor pendidikan dan sektor lainnya dapat berperan aktif,” kata Puspa saat dihubungi Kanal Media Unpad.

Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Kabupaten Bandung sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) H. Sahrul Gunawan, SE, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Drg. Grace Mediana Purnami, M.Kes, Kepala Puskesmas Kecamatan Soreang, pengawas sekolah Kabupaten Bandung, serta kepala sekolah dari 16 SMA, SMK dan MA.

“Saresehan itu menghasilkan kesepakatan bersama untuk menentukan langkah apa yang dilakukan oleh berbagai sektor, termasuk sekolah, dinas pendidikan, kecamatan, puskesmas, dan dinas kesehatan untuk pencegahan anemia,” kata Puspa.

Selain saresehan, kegiatan penelitian yang juga menjadi bagian program Academic Leadership Grant yang diketuai oleh Prof. Dany Hilmanto ini melakukan berbagai program sebagai upaya pencegahan dan penanganan anemia pada remaja putri di Kecamatan Soreang.

Berbagai kegiatan yang dilakukan tersebut seperti pelatihan ke guru 16 SMA, SMK, dan MA di Kecamatan Soreang, pendidikan kesehatan ke orang tua remaja putri, dan membuat aplikasi pendidikan kesehatan untuk remaja putri yang dinamakan aplikasi “Wanoja Anti Anemia Pinter tur Cageur” (Wanter).

“Selain ada pelatihan guru, pendidikan kesehatan ke orang tua, pendidikan kesehatan ke remaja melalui aplikasi Wanter, dan saresehan, diharapkan upaya pencegahan dan penanganan anemia lebih baik lagi,” harap Puspa.

Puspa menilai, intervensi dini anemia untuk remaja putri sangat penting untuk persiapan mereka menuju ke tahap pernikahan, kehamilan, dan persalinan yang sehat juga berkualitas.

“Jadi remajanya sehat tanpa anemia, ketika sudah menikah dan hamil dia tidak anemia. Ibunya sehat, anak yang dilahirkan juga sehat,” kata Puspa.

Dijelaskan Puspa, anemia memiliki akibat jangka pendek dan jangka panjang pada kesehatan. Akibat jangka pendek seperti menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi serta  menurunnya kebugaran dan konsentrasi sehingga produktivitas dan prestasi belajar juga menurun.

Akibat jangka panjangnya, remaja putri yang mengalami anemia akan berisiko mengalami anemia lagi saat hamil.

“Ibu hamil dengan anemia itu akan berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya, yang secara tidak langsung berakibat pada stunting,” jelas Puspa.

Puspa pun berharap, semua output dari disertasinya ini dapat bermanfat untuk kemasalahatan masyarakat.

“Diharapkan membawa kemaslahatan dan kesehatan untuk umat diawali dari remaja putri sebagai bekal memasuki tahap pernikahan, kehamilan dan persalinan yang sehat dan berkualitas,” harap Puspa. (arm)*

Share this: