Perkuat Kolaborasi, Dewan Profesor Unpad Terima Kunjungan Dewan Guru Besar IPB

etua Dewan Profesor Unpad Prof. Arief Anshory Yusuf, PhD, menyampaikan sambutan saat menerima kunjungan dari Dewan Guru Besar Institut Pertanian Bogor di Ruang Rapat Bersama 2 Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sabtu (1/6/2024). (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Dewan Profesor Universitas Padjadjaran menerima kunjungan dari Dewan Guru Besar Institut Pertanian Bogor. Kunjungan diterima secara resmi di Ruang Rapat Bersama 2 Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sabtu (1/6/2024).

Ketua Dewan Guru Besar IPB Prof. Dr. Ir. Evy Damayanthi, M.S., menjelaskan, kunjungan ke Unpad dilakukan untuk meningkatkan silaturahmi antar guru besar IPB dan Unpad. Ia menilai, kolaborasi diperlukan karena para guru besar ingin banyak berkontribusi terhadap persoalan di Indonesia.

“Untuk itu, kami bersilaturahmi ke Dewan Profesor Unpad,” ujarnya.

Untuk itu, Dewan Guru Besar IPB juga ingin mendengar berbagai program dan aktivitas yang sudah dilakukan Dewan Profesor Unpad. Ia pun berharap, dari silaturahmi yang diperkuat, akan makin banyak kolaborasi yang dilakukan antara guru besar Unpad dan IPB.

Kunjungan tersebut diterima secara resmi oleh Ketua Dewan Profesor Unpad Prof. Arief Anshory Yusuf, PhD. Ia mengatakan, kunjungan ini menjadi momentum baik untuk saling berbagai mengenai apa yang sudah dilakukan dan bisa dikolaborasikan Unpad dengan IPB.

Mengenai peran akademisi, khususnya yang diberi amanat sebagai pejabat institusi, Prof. Arief mengatakan ada beberapa prinsip yang perlu dimiliki pejabat akademisi. Prinsip ini yang menjadikan pejabat akademisi menjadi lebih baik dibandingkan pejabat birokrat.

Pertama, kata Prof. Arief, niat seorang pejabat akademisi memiliki perbedaan dengan seorang birokrat. “Kita hanya ‘terpeleset’ menjadi pejabat, bukan jadi birokrat, sehingga karakter kita akan lebih researcher,” ujarnya.

Selanjutnya, pejabat akademisi memiliki prinsip peer review culture. Keberhasilan program yang dijalankan tidak bisa atas klaim sepihak. Evaluasi atas program yang dijalankan akan selalu berdasarkan tinjauan akademis.

“Untuk itu, kita idealnya harus proaktif bertanya dan mendengar kritik. Dan indikator keberhasilan juga harus ilmiah,” kata Prof. Arief.

Selain Prof. Arief, kunjungan tersebut juga dihadiri Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. Hendarmawan, Sekretaris Dewan Profesor Prof. Arlette Setiawan, serta sejumlah anggota dari Dewan Profesor Unpad.*

Share this: