Mahasiswa Unpad Rancang Inovasi Teknologi Penstimulus Pertumbuhan Padi

Teknologi SmartRUF-D (Smart Rice Urban Farming Device) rancangan mahasiswa Unpad.*

[Kanal Media Unpad] Tim mahasiswa Fakultas MIPA dan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran membuat inovasi berupa perangkat pintar yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam urban farming padi.

Para mahasiswa tersebut, yaitu Bergas Frenli Nur Vendi, Salsabila, Hamda Aulia Zahra, dan Logis Arrahman Putra Venda di bawah bimbingan dosen Faperta Unpad Vira Kusuma Dewi, S.P., M.Sc., Ph.D. Inovasi ini merupakan implementasi dari Program Kreativitas Mahasiswa-Karya Inovatif (PKM-KI) dan telah mendapatkan dukungan pendanaan dari Kemendikbudristek.

Teknologi bernama SmartRUF-D (Smart Rice Urban Farming Device) tersebut merupakan perangkat portabel yang terintegrasi dengan Internet of Things (IoT), sehingga dapat dikendalikan dengan mudah melalui aplikasi mobile.

Teknologi ini menggunakan konsep sonic bloom untuk menstimulasi pertumbuhan padi dengan paparan gelombang audiosonik serta mengusir hama dengan gelombang ultrasonik. Perlakuan gelombang udara terhadap tanaman padi diterapkan untuk memicu pembukaan stomata daun yang lebih lebar, sehingga proses fotosintesis dapat lebih optimal.

SmartRUF-D hadir untuk memberikan solusi alternatif yang ramah lingkungan bagi petani urban farming padi. Perangkat ini menjadi jawaban atas berbagai permasalahan yang biasa dihadapi oleh para petani di urban farming, seperti serangan hama dan lambatnya pertumbuhan padi.

Perangkat ini dirancang untuk menjadi praktis, user-friendly, dan portabel, sehingga mudah diterapkan pada sistem hidroponik.

Alat ini menggunakan teknologi sonic bloom yang memanfaatkan paparan gelombang audiosonik untuk mengoptimalkan laju pertumbuhan. Getaran yang dihasilkan gelombang audiosonik ini bekerja melalui fenomena resonansi, sehingga menyebabkan stomata terbuka lebih lebar.

Melalui proses ini tanaman dapat menyerap lebih banyak unsur yang diperlukan untuk fotosintesis, sehingga meningkatkan produksi glukosa dan oksigen. Hal tersebut juga membantu tanaman dalam memanfaatkan sumber daya dengan lebih efisien untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan tanaman terhadap berbagai jenis penyakit.

Sementara untuk mengusir hama wereng, alat ini memancarkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40kHz. Frekuensi tersebut dapat mengusir berbagai hama utama penyerang padi, khususnya wereng batang coklat (Nilaparvata lugens Stal.).

Wereng yang menerima paparan gelombang ultrasonik akan terganggu dan menimbulkan reaksi gerak pasif, sehingga menyebabkan kemampuan komunikasi wereng terganggu, bahkan terancam mati. Oleh karena itu, wereng batang coklat yang terkena paparan dan belum terlalu terpengaruh akan cenderung menjauhi sumber suara untuk bertahan hidup. (rilis)*

Share this: