Unpad Terima Kunjungan Dubes Jepang untuk Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia H.E. Masaki Yasushi mengunjungi Shokudo atau kafetaria di komplek Pusat Studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Selasa (15/5/2024). (Foto: Dadan Triawan)*

Laporan oleh Ismail Cahya Putra dan Arif Maulana

[Kanal Media Unpad] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti menerima kunjungan kerja dari Duta Besar Jepang untuk Indonesia H.E. Masaki Yasushi. Kunjungan diterima secara resmi di Ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa (15/5/2024).

Pada pertemuan tersebut, Rektor didampingi Dekan Fakultas MIPA Prof. Dr. Iman Rahayu, M.Si., Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Meddy Rachmadi, M.P., dan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Prof. Aquarini Priyatna, PhD.

Di hadapan Duta Besar Yasushi, Rektor menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Jepang yang telah banyak melakukan kerja sama dengan Unpad, baik dalam bentuk pendanaan hibah riset hingga penyediaan fasilitas pendidikan.

Salah satu implementasi kerja sama antara Pemerintah Jepang dan Unpad adalah pembangunan Pusat Studi Bahasa Jepang (PSBJ) yang didirikan pada 1988. Dalam sejarahnya, hibah fasilitas di masa kepemimpinan Rektor ke-7 Unpad (alm) Prof. Yuyun Wirasasmita merupakan bantuan dari Pemerintah Jepang melalui JICA.

Pada bidang pendanaan, Unpad melalui Fakultas Pertanian berhasil mendapatkan pendanaan Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (Satreps) dari Pemerintah Jepang. Hibah tersebut diberikan untuk kolaborasi riset antara Faperta Unpad dan University of Tsukuba dalam melakukan perakitan dan diseminasi kultivar baru tomat yang toleran terhadap panas dan cabai yang resistant terhadap penyakit antraknosa.

Selain itu, lanjut Rektor, kerja sama juga dilakukan pada aktivitas pertukaran mahasiswa. Pada tahun lalu, sejumlah mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mengikuti program magang di industri perikanan di Yakumo, Prefektur Hokkaido.

“Mudah-mudahan terbuka kesempatan lain sehingga kita dapat mengirimkan kembali mahasiswa kita untuk magang di Jepang tidak hanya di sektor perikanan,” kata Rektor.

Sementara itu, Duta Besar Yasushi mengatakan, Unpad memiliki sejarah panjang dalam pengembangan pendidikan bahasa Jepang di Indonesia. Program Studi Sastra Jepang Unpad sendiri sudah berdiri sejak 1963. “Ini adalah program pendidikan bahasa Jepang terlama di Indonesia,” ujarnya.

Ia mengatakan, banyak pula lulusan dari Unpad yang melanjutkan studi di Jepang. Hasil studi dan riset yang dilakukan lulusan Unpad tersebut berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, baik di Indonesia maupun Jepang.

“Banyak juga staf lokal kami yang sedang studi di Unpad. Kami senang bisa mengunjungi Unpad,” kata Dubes Yasushi.

Usai melakukan pertemuan, Dubes Yasushi mengunjungi komplek Bale Tatanen Faperta Unpad. Di sana, ia mendengar pemaparan mengenai Satreps Project “The Project for Breeding Innovation in Chilli Pepper and Tomato to Accelerate Sustainable Vegetable Production in Tropical Regions” kolaborasi Unpad dan University of Tsukuba.

Selain mengunjungi Bale Tatanen, Dubes Yasushi juga diajak mengunjungi sejumlah fasilitas di PSBJ FIB Unpad dan menyampaikan kuliah umum mengenai kemitraan diplomatis Jepang-Indonesia.*

Share this: