Unpad dan CPA Australia Kolaborasi Tingkatkan Kapasitas Pendidikan Profesi Akuntan

Dekan FEB Unpad Prof. Nunuy Nur Afiah bersama Country Manager Indonesia CPA Australia Selvi Tanggara menunjukkan dokumen Memorandum of Agreement dalam acara yang digelar di Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4 Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Selasa (21/5/2024). (Foto: Humas FEB)*

Laporan oleh Ismail Cahya Putra

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan Certified Practising Accountant atau CPA Australia untuk mengembangkan wawasan dan keterampilan mahasiswa mengenai profesi akuntan melalui program Bright Project Vol. 2 Tahun 2024.

Kerja sama dilakukan melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) yang dilakukan di Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4 Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Selasa (21/5/2024). Penandatanganan MoA tersebut diwakili Dekan FEB Prof. Nunuy Nur Afiah, S.E., MS., Ak., CA., dan Country Manager Indonesia CPA Australia Selvi Tanggara.

Penandatanganan tersebut merupakan bagian dari sebuah acara diskusi panel bertajuk “The Future Landscape of Accounting Profession & Role Accountant on ESG Reporting”.

Manajer Riset & Kerja Sama FEB, Dr. Arie Pratama, S.E., M.Ak., CPSAK., CPMA., CertIFR., CertISAS., CPA. menyebut bahwa ada penurunan minat mahasiswa untuk memasuki bidang akuntansi. Terdapat dua hal yang berdampak pada tren perkembangan bisnis dan relevansi profesi seorang akuntan, yaitu keberlanjutan dan teknologi digital.

Arie melanjutkan, pendidikan akuntansi perlu beradaptasi mengikuti kedua hal tersebut. Untuk itu, kerja sama ini merupakan tonggak dari usaha tersebut. “Kami mengharapkan, kebermanfaatan kerja sama ini adalah mampu menumbuhkan sinergi antara profesi akuntan dengan pendidikan akuntansi,” ucap Arie.

Selvi sendiri menjelaskan pentingnya mahasiswa untuk mengantisipasi tren dan perubahan dalam profesi akuntan yang didorong oleh perubahan iklim, teknologi, dan paradigma bisnis. Ia menambahkan, perubahan itu membuka kesempatan bagi para akuntan untuk berkembang, namun juga menghadirkan tantangan yang perlu dihadapi melalui adaptasi dan praktik yang etis.

“Peran akuntan berkembang melampaui batas-batas tradisional, memerlukan perpaduan antara keahlian teknis, keterampilan analisis, dan juga wawasan yang strategis,” ungkap Selvi.

Selanjutnya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad, Prof. Dr. Nunuy Nur Afiah, S.E., MS., Ak., CA., mengungkapkan kekhawatiran terhadap bidang akuntansi yang lambat laun mengalami penuaan, dan kurangnya ketertarikan dari kaum muda untuk menguatkan profesi akuntan di Indonesia.

“Kedatangan CPA Australia adalah salah satu upaya untuk membuat attractiveness dari profesi akuntan itu menjadi hidup kembali,” ucap Prof. Nunuy. (arm)*

Share this: