Tingkatkan Kepedulian Mahasiswa Terhadap Alam Melalui Wildlife Journalism Competition

Suasana seminar bertajuk “Warta dan Satwa: Jurnalis di Barisan Pejuang Konservasi Alam Indonesia” dalam acara pembukaan “Wildlife Journalism Competition 2024” yang digelar di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Rabu (22/5/2024).*

[Kanal Media Unpad] Dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Universitas Padjadjaran melalui Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad menyelenggarakan kegiatan pembukaan “Wildlife Journalism Competition 2024” yang digelar di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Rabu (22/5/2024).

Pada acara pembukaan kegiatan tersebut juga diselenggarakan rangkaian acara seminar bertajuk “Warta dan Satwa: Jurnalis di Barisan Pejuang Konservasi Alam Indonesia” dengan menghadirkan berbagai narasumber sebagai pembicara.

Narasumber yang menjadi pembicara pada acara seminar tersebut antara lain Corporate Secretary of Pertamina New & Renewable Energy Dr. Dicky Septriadi, wartawan Metro TV Desi Fitriani, serta Wakil Ketua Dewan Pers Muhamad Agung Dharmajaya.

Selain itu, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Spesies, dan Genetik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nunu Anugrah, S.Hut., M.Sc., Emergency Centre for Transboundary Animal Disease Food and Agriculture Organization of the United Nations Indonesia Luuk Schoonman, dan Chanee Kalaweit juga hadir sebagai pembicara.

Dalam sambutannya, Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad Prof. Dr. Tomy Perdana, S.P., M.M., mengatakan bahwa Unpad sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang sangat selaras dengan Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unpad, yaitu “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional”.

Prof. Tomy berharap, melalui penyelenggaraan kompetisi jurnalisme yang mengangkat isu konservasi alam liar ini dapat menjadi salah satu langkah awal kontribusi mahasiswa Unpad sebagai penggerak dalam keberlanjutan lingkungan hidup serta pembangunan Indonesia dan dunia di masa datang.

“Selamat untuk melakukan rangkaian aktivitas yang terkait dengan Wildlife Journalism Competition ini. Mudah-mudahan tujuan yang telah ditetapkan bersama ini bisa memberikan kontribusi atas keberlanjutan pembangunan di negeri ini dan juga kita bisa berkontribusi dari sisi global,” kata Prof. Tomy.

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Dr. Dadang Rahmat Hidayat juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan sehingga acara ini dapat berlangsung.

Dadang berharap ,kegiatan ini dapat menjadi ruang bagi peserta untuk menyampaikan hal yang jarang diperbincangkan, khususnya mengenai konservasi alam yang menjadi tema kegiatan seminar ini.

“Tentu ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung. Kami berharap media bisa voicing the voiceless, menyampaikan sesuatu yang jarang dibicarakan media,” ujar Dadang.

Senada dengan Dadang, Ketua Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Dr. Uud Wahyudin. S.Sos., M.Si., juga menyampaikan kegiatan ini membahas hal-hal yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas, khususnya hal yang berkaitan dengan konservasi lingkungan hidup dan satwa liar.

Uud berharap melalui penyelenggaraan kegiatan ini masyarakat bisa mendapatkan pemahaman mengenai kepunahan satwa liar di Indonesia.

“Kita bersama-sama bagaimana hal yang tidak disadari oleh masyarakat umum bahwa ini penting kita konservasi, penting kita lindungi. Inilah tujuan kita mengadakan acara ini, sehingga nanti muncul kesadaran dan pemahaman dari semua unsur tentang pentingnya kita melakukan perlindungan pada satwa liar,” jelas Uud.

Sementara itu, Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Arya mengapresiasi kegiatan Wildlife Journalism Competition tersebut. Melalui kegiatan ini, banyak generasi muda berkumpul untuk mendiskusikan pentingnya pelestarian keanekaragaman satwa liar dan lingkungan.

“Kehadiran Bapak/Ibu dan teman-teman sekalian mengirimkan pesan kuat bahwa banyak masyarakat yang peduli terhadap masa depan lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kehidupan kita,” ujarnya.

Selain itu, Arya mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi tahap penting untuk membangun kesadaran publik dalam mendukung penguatan pencegahan penyakit zoonosis di Indonesia.

Senada dengan Arya, Director of Health Office USAID Indonesia Enilda Martin mengatakan, Indonesia selama ini merupakan negara yang serius dalam mencegah zoonosis. Seluruh unsur banyak berpihak, termasuk di antaranya akademisi. Pencegahan dan kontrol dari zoonosis memerlukan kolaborasi yang kuat.

“Pendidikan dan kesadaran akan bahaya zoonosis harus selalu ditekankan kepada masyarakat. Inovasi dan kolaborasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia,” ujarnya.

Wildlife Journalism Competition (WJC) adalah kompetisi jurnalistik yang mengangkat isu konservasi satwa liar di Indonesia dan diinisiasi oleh Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Fikom Unpad.

Kompetisi yang menghadirkan mata lomba berita khas atau feature, photo story, dan video dokumenter pendek ini mengundang partisipasi dari para mahasiswa di seluruh Indonesia yang memiliki minat pada isu konservasi, terutama konservasi satwa liar. (arm)*

Share this: