Geomorfologi Kuantitatif untuk Kemajuan Ilmu Geologi

Prof. Dr. Ir. Emi Sukiyah, M.T. (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ir. Emi Sukiyah, M.T., mengatakan bahwa pendekatan kuantitatif dalam pemahaman geomorfologi harus didukung oleh data kuantitatif yang memadai dan terukur validitasnya. Diperlukan suatu alat analisis untuk dapat mendukung proses tersebut.

“Penggunaan komputer dan perangkat lunak merupakan suatu keharusan di masa kini. Akses informasi global kini tidak terbendung lagi sebagai dampak perkembangan data digital dan internet yang berkembang pesat,” kata Prof. Emi saat membaca Orasi Ilmiah Berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar bidang Geomorfologi Kuantitatif pada Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (29/5/2024).

Orasi Ilmiah yang dibacakan Prof. Emi berjudul “Pendekatan Kuantitatif dalam Geomorfologi serta Aplikasinya pada Eksplorasi Geologi dan Pengembangan Wilayah”.

Pada orasinya, Prof. Emi mengatakan bahwa peran geomorfologi sebagai salah satu cabang ilmu dalam geologi, kini makin penting dalam pemahaman bumi secara menyeluruh. Kajian geomorfologi bukan saja mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi secara visual, melainkan ilmu yang dinamis sehingga dapat meramalkan kejadiannya berdasarkan hasil interpolasi.

“Geomorfologi kuantitatif pada awalnya banyak diaplikasikan untuk pengembangan wilayah di permukaan bumi. Berbagai kegiatan pembangunan yang memerlukan pemahaman geomorfologi secara kuantitatif di antaranya bidang pertanian, perencanaan wilayah, dan pembangunan infrastruktur,” jelas Prof. Emi.

Di bidang geologi, kini penerapannya semakin luas dengan penggunaan beragam variabel dan indeks yang berkaitan dengan bentuk-bentuk permukaan bumi. Unit-unit morfografi berupa tonjolan dan lekukan membentuk pola yang teratur dan terukur. Pola-pola tersebut merupakan respons dari proses permukaan (eksogen) dan proses bawah permukaan (endogen).

“Lebih spesifik dapat dikatakan pula bahwa pola dari unit-unit morfografi tersebut merupakan respons dari jenis batuan dan tektonik,” kata Prof. Emi.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemahaman aspek kuantitatif dari geomorfologi didukung pula oleh perkembangan teknologi digital. Data dalam format digital dari permukaan bumi kini dapat dengan mudah diakses melalui jaringan internet. Berbagai satelit sumber daya bumi berada pada orbit masing-masing, secara periodik mengirimkan data melalui stasiun bumi yang tersebar di berbagai negara di seluruh penjuru dunia.

Prof. Emi mengatakan bahwa pendekatan kuantitatif dalam analisis data kini merupakan suatu keharusan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan terukur. Kemajuan teknologi sangat berperan dalam mempercepat perkembangan ilmu dan memacu inovasi yang signifikan untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun dunia industri.

Beragam pilihan variabel dalam analisis geomorfologi dapat meningkatkan hasil penelitian menjadi lebih akurat yang didukung validasi untuk penyesuaian dengan karakteristik wilayah penelitian setempat.

“Aplikasi geomorfologi kuantitatif telah berkembang luas dan memiliki kontribusi signifikan pada kegiatan eksplorasi geologi untuk berbagai tujuan, mitigasi bencana, dan pengembangan wilayah,” kata Prof. Emi. (arm)*

Share this: