Mahasiswa FISIP Unpad Raih Juara II Putra Putri Pendidikan Jabar 2024

Diponegoro Prawirodirdjo.*

[Kanal Media Unpad] Mahasiswa Program Studi Administrasi Keuangan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Diponegoro Prawirodirdjo behasil meraih juara dua ajang Putra Putri Pendidikan Provinsi Jawa Barat tahun 2024.

Diponegoro terpilih menjadi finalis dan melaju ke ajang Grand Final Putra Putri Pendidikan Jabar 2024 yang digelar di Balarea Ballroom D’Botanica Mall, Bogor, Sabtu (3/2/2024) lalu. Pada babak tersebut, ia bersama 20 peserta lainnya dari kategori remaja berhasil menjadi finalis setelah menjalani seleksi dan berbagai program yang ditetapkan.

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad Diponegoro menjelaskan, proses audisi dimulai pada 17 Desember 2023 lalu. Dari 150 peserta yang mengikuti audisi, terpilih 20 finalis kategori remaja untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, yaitu melakukan foto resmi sebagai Finalis Putra Putri Pendidikan Jabar 2024.

“Setelah photoshoot kita para finalis diberi berbagai penugasan, sepeti Go Healty Campaign, Inclusivity Campaign, Social Media Challenge, hingga Forum Group Discussion tentang Society 5.0,” ujarnya.

Mahasiswa angkatan 2023 tersebut kemudian mengikuti kegiatan selanjutnya, yaitu pra-karantina dan preliminary & Top Model Competition. Pada sesi ini, peserta diminta menampilkan bakat yang dimiliki serta didorong melakukan catwalk di runway dengan baik layaknya model peragaan busana.

Sesi terakhir adalah rangkaian kegiatan karantina. Diponegoro dan finalis menjalani karantina selama dua hari dan diberi materi seputar pendidikan. Selain itu, peserta juga mengikuti wawancara mendalam dan beragam kegiatan lainnya.

Berhasil meraih peringkat kedua/runner up, Diponegoro mengaku keikutsertaannya dalam ajang Putra Putri Pendidikan Jabar merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Menjadi seorang duta pendidikan bukanlah hal mudah, karena ada proses panjang yang harus dijalani.

Selain itu, ada alasan personal mengapa ia tertarik mengikuti ajang ini. Berawal dari keresahannya akan tindak kekerasan dan perundungan hingga pengalaman bahwa adiknya harus menjadi korban kekerasan di sekolah mendorongnya untuk mengikuti kegiatan ini.

Untuk itu, lewat ajang ini, Diponegoro ingin mengadvokasi pentingnya membangun generasi yang berprestasi dan anti terhadap perundungan. “Berlatar belakang sebagai seorang atlet pencak silat, juga membuat saya ingin menyelesaikan isu bullying di lingkungan pendidikan. Oleh karena itu saya mengikuti kegiatan ini,” pungkasnya. (rilis)*

Share this: