Abdul dari Afghanistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00 dan 4 Publikasi Internasional

Abdul Qayoum Safi. (Foto: Dadan Triawan)*

Laporan oleh Salsabila Andiana

[Kanal Media Unpad] Abdul Qayoum Safi asal Afghanistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran dengan IPK tertinggi, yaitu 4,00. Selama masa studi Magisternya dalam kurun waktu 1.5 tahun, ia berhasil memublikasikan empat jurnal internasional dan tiga jurnal nasional.

Melakukan publikasi artikel termasuk tantangan bagi Abdul. Sebelum menjadi mahasiswa Unpad, ia telah melakukan beberapa penelitian di Afghanistan. Namun, penelitian yang dilakukannya berbeda dengan di Unpad.

“Sebelum saya datang ke sini (Unpad), saya melakukan penelitian, tetapi tidak seprofesional seperti sekarang,” ungkapnya saat diwawancarai Kanal Media Unpad.

Abdul pun memiliki sejumlah tips bagi mahasiswa yang ingin menerbitkan artikel di jurnal internasional. Pertama, mahasiswa harus memiliki jadwal yang ketat dan bertanggung jawab untuk menjalankannya.

“Jika mereka mengikuti jadwal tersebut, mereka dapat mencapai apa yang diinginkan,” katanya.

Kedua, mahasiswa harus dapat berpikir kritis. Ketika melihat masalah di masyarakat, mereka harus memikirkannya dan mencarinya di internet, buku, dan sumber lainnya.

Ketiga, bahasa Inggris sangat penting untuk menerbitkan artikel di jurnal internasional. Menurutnya, mahasiswa harus memahami aturan menulis serta berbicara dalam bahasa Inggris.

“Menerbitkan artikel di jurnal internasional cukup rumit karena mereka memiliki aturan yang ketat untuk gaya penulisan dan pembahasan artikel,” ungkap Abdul.

Terakhir, mahasiswa dapat mempelajari bidang yang berbeda, sehingga akan menemukan kesenjangan penelitian dan dapat melengkapi kesenjangan tersebut.

Dalam memublikasikan artikel, Abdul sangat berterima kasih kepada kedua pembimbingnya, Dr. Herlina Agustin, S.Sos., M.T. dan Dr. H. Edwin Rizal, M.Si., serta pihak prodi dan fakultas yang telah membantunya dalam melakukan penelitian di bidang yang berbeda.

“Mereka semua mendorong saya, dan mereka sangat membantu saya untuk melakukan penelitian di bidang yang berbeda di sini,” ungkap Abdul.

Lebih Memilih Indonesia

Sebelum memantapkan diri untuk studi magister di Unpad, Abdul menggali lebih dalam mengenai Unpad dan Indonesia. Awalnya, Abdul dinyatakan sebagai penerima beasiswa di dua negara, yaitu Iran dan Indonesia (Unpad) melalui program beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Atas berbagai pertimbangan, ia pun memilih Indonesia sebagai tujuan studinya lewat program beasiswa KNB.

“Saya menyadari bahwa Unpad adalah salah satu dari universitas terbaik di Indonesia, khususnya di bidang Ilmu Komunikasi,” ujar Abdul yang juga merupakan seorang dosen di negara asalnya.

Abdul mengatakan bahwa selama berada di Unpad ia mendapat perlakuan yang ramah dari teman dan dosen.  Abdul merasa pengalamannya di Unpad sangat menyenangkan.

“Di Unpad, saya merasa bahwa para dosen, sikap dan interaksi dosen, serta hubungan antara mahasiswa dan dosennya sangat dekat sekali,” ujarnya. (art)*

Share this: