Tingkatkan Kualitas Proses Bisnis dengan Konsep Balance Scorecard dan Objective Key Results

Prof. Dr. Harry Suharman, S.E., M.A., CA., Ak. (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Di tengah meningkatnya persaingan bisnis global yang tidak dapat dihindarkan serta untuk mempertahankan kontinuitas bisnis, sejumlah pakar ekonomi mengenalkan konsep balance scorecard dan objective key results untuk mendukung manajemen dalam meningkatkan akselerasi pencapaian target keuangan maupun nonkeuangan.

Hal tersebut disampaikan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Harry Suharman, S.E., M.A., CA., Ak., saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Upacara Pengukuhan dan Orasi Ilmiah Jabatan Guru Besar yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Rabu (24/1/2024).

Prof. Harry mengatakan, dua konsep tersebut jika dilaksanakan secara konsekuen dapat menjadi pedoman dan mengawal proses bisnis hingga makin baik melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas yang optimal serta produktif dalam penggunaan sumber daya.

Para ahli menilai bahwa dua konsep tersebut diperlukan untuk dapat meningkatkan pertumbuhan dan kinerja keuangan perusahaan. Konsep manajemen strategis balance scorecard dan objective key results dapat saling melengkapi untuk mewujudkan target-target yang ditetapkan dalam capaian hasil keuangan.

“Para pakar mengklaim kebermanfaatannya meliputi arah strategis yang komprehensif, kemampuan untuk segera melakukan penyesuaian atas perubahan yang terjadi, didukung atas keterlibatan pegawai yang tinggi, terdapat penyelarasan yang sangat baik, serta eksekusi yang efektif khususnya di level taktis,” ujar Prof. Harry.

Guru besar bidang ilmu Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen tersebut menilai, baik konsep balance scorecard maupun objective key results masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan balance scorecard antara lain secara komprehensif mempertimbangkan semua perspektif atau dimensi yang satu sama lain saling berinteraksi dalam penciptaan nilai. Selain itu, konsep ini memungkinkan untuk melakukan penyelarasan tujuan dan kegiatan sampai tingkat taktis melalui pendekatan top down.

“Atas dasar kelebihan balance scorecard ini kemudian dapat dipergunakan untuk menutupi atau melengkapi kelemahan yang dimiliki objective key results,” paparnya.

Prof. Harry melanjutkan, objective key results sendiri memliki kelebihan yang mampu menutupi kelemahan balance scorecard. Kelebihan konsep ini meliputi kecepatan melakukan penyesuaian (agile), sederhana dan mudah diatur, keterlibatan pegawai yang termotivasi untuk menentukan tujuan (objective) sendiri.

Dua konsep ini diperlukan mengingat saat ini pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat menuntut perusahaan untuk dapat menawarkan produk yang semata-mata tidak homogen. Akan tetapi harus memiliki kemampuan untuk dapat menawarkan diversifikasi produk yang terdiferesiansi serta berdampak pada penetapan harga pokok produk yang relatif akurat maupun harga jual yang strategis.

“Proses bisnis hendaknya dilakukan dengan cara menggabungkan kekuatan daya guna yang diperoleh dari spesialisasi sumber daya manusia dengan unsur-unsur efisiensi, kecepatan dan kualitas yang merupakan output dari pelaksanaan proses bisnis yang terintegrasi tersebut,” kata Prof. Harry.*

Share this: