Peningkatan Kualitas Growth Monitoring Promotion Berperan Atasi Stunting

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Dewi Marhaeni Diah Herawati, drg., M.Si., saat menjadi pembicara dalam acara Satu Jam Berbincang llmu yang diselenggarakan secara daring oleh Dewan Profesor Unpad, Sabtu (6/1/2024).*

[Kanal Media Unpad] Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Dewi Marhaeni Diah Herawati, drg., M.Si., mengatakan bahwa untuk mengatasi permasalahan stunting, kualitas Growth Monitoring Promotion (GMP) perlu ditingkatkan.

Prof. Dewi mengatakan bahwa Growth Monitoring Promotion (GMP) adalah satu kesatuan aksi untuk mengatasi permasalahan stunting, baik di tingkat individu maupun masyarakat. Kualitas GMP perlu ditingkatkan untuk menjamin efektivitas dari penurunan stunting.

Dijelaskan Prof. Dewi, ada empat hal penting yang dalam GMP, yaitu pengukuran antropometri, ketersediaan alat antropometri sesuai standar Kementerian Kesehatan, melakukan plotting dan analisis menggunakan aplikasi WHO, dan melakukan aksi promosi kesehatan berdasarkan hasil analisis.

 “Hal yang perlu dikuat adalah peralatan antropometri sesuai standar dan kemampuan kader dan nakes melalui pelatihan atau refreshing, serta penguatan rujukan dan jejaring untuk tindak lanjut dari intervensi yang dibuat,” kata Prof. Dewi dalam acara Satu Jam Berbincang llmu yang diselenggarakan secara daring oleh Dewan Profesor Unpad, Sabtu (6/1/2024).

Untuk meningkatkan kemampuan kader Posyandu, Prof. Dewi mengatakan pentingnya modul pelatihan terkait GMP untuk para kader. Menurutnya, modul GMP yang dikhususkan untuk kader saat ini belum tersedia. Modul yang saat ini ada lebih dikhususkan untuk tenaga kesehatan di Puskesmas.

Dalam penelitiannya, Prof. Dewi juga melihat masih banyak kader yang kemampuannya masih belum memadai.

“Kami sedang menyusun modul pelatihan untuk kader untuk growth monitoring promotion,” ungkap Prof. Dewi.

Dalam upaya pengoptimalan penurunan stunting, Prof. Dewi juga mengatakan bahwa perguruan tinggi perlu meningkatkan peran melalui kolaborasi berbagai bidang ilmu. Saat ini, peneliti atau akademisi banyak yang bekerja per bidang sehingga perlu ada kolaborasi lintas bidang ilmu untuk dapat bergerak bersama.

“Alangkah baiknya kita melakukan dalam satu pandangan atau paradigma dengan multidisiplin dan transdisiplin,” kata Prof. Dewi. (arm)*

Share this: