Unpad Berikan Beasiswa Rp 2 Miliar untuk Mahasiswa, Hasil Investasi Dana Abadi

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti bersama Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Arief S. Kartasasmita menyerahkan beasiswa hasil investasi Dana Abadi Padjadjaran pada 240 mahasiswa Sarjana dan Sarjana Terapan di lingkungan Unpad. (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menyerahkan beasiswa kepada 240 mahasiswa aktif di lingkungan Unpad. Beasiswa dengan total senilai Rp 2 Miliar tersebut diberikan dari hasil investasi Dana Abadi Padjadjaran.

Penyerahan beasiswa dilakukan secara simbolis oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti beserta Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Arief S. Kartasasmita kepada perwakilan mahasiswa di sela pelaksanaan Upacara Peringatan ke-95 Hari Ibu Tahun 2023 yang digelar di halaman Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (22/12/2023) lalu.

Direktur Keuangan dan Tresuri Unpad Edi Jaenudin, S.E., M.Si., Ak., menjelaskan, program Dana Abadi Padjadjaran telah digulirkan Unpad sejak 2020. Selama tiga tahun berjalan, Unpad telah memperoleh hibah dari berbagai elemen, mulai dari masyarakat umum, alumni, orang tua, mahasiswa, dosen, hingga tenaga kependidikan.

“Dana tersebut diakumulasi terus. Secara aturan dana abadi tidak boleh digunakan, harus tetap abadi dan boleh diinvestasikan. Hasil investasinya baru boleh digunakan, salah satunya untuk beasiswa mahasiswa,” papar Edi.

Sebanyak 240 penerima beasiswa merupakan mahasiswa Sarjana dan Sarjana Terapan angkatan 2021, 2022, dan 2023. Mereka dipilih berdasarkan seleksi oleh pihak rektorat dan BEM Kema Unpad. Edi mengatakan, penerima beasiswa Dana Abadi Padjadjaran difokuskan mereka yang terkendala secara ekonomi.

Beberapa di antaranya merupakan mereka yang layak memperoleh beasiswa KIP-K tetapi terkendala karena keterbatasan kuota di tingkat nasional.

“Sesuai kebijakan, mereka selama ini kita terima dan UKT-nya kita bantu. Dengan adanya Dana Abadi Padjadjaran, mereka yang selama ini kita bantu UKT-nya, kita bantu juga biaya bulanannya,” jelasnya.

Edi melanjutkan, kemampuan akademik tidak menjadi poin utama yang disyaratkan. Ini didasarkan, banyak mahasiswa yang secara ekonomi terbatas juga memiliki kemampuan akademik belum bagus atau berpotensi baik. Alasannya, baik di antara mereka yang konsetrasinya terbagi antara kuliah dan memenuhi kebutuhan hidup.

“Banyak mahasiswa yang bekerja serabutan di sela kuliah untuk menghidupi kehidupannya selama berkuliah. Tentu di sisi lain itu bagus dan kreatif, tetapi di sisi lain kita khawatir akademiknya terganggu,” terang Edi.

Untuk itu, melalui beasiswa Dana Abadi Padjadjaran, 240 mahasiswa tersebut diberikan beasiswa pendidikan berupa pembebasan UKT serta pemberian biaya hidup sebesar Rp 600.000 per bulan untuk setiap penerima mulai Januari – Desember 2024 mendatang.

Edi mengatakan, penerima beasiswa diharapkan bisa fokus berkuliah dan akademiknya bisa meningkat lebih baik. “Kalau prestasinya selama ini belum baik, dengan adanya beasiswa ini kita akan evaluasi ke depan,” imbuhnya.

Hasil Investasi Dana Abadi

Edi menjelaskan, Dana Abadi Padjadjaran diinvestasikan melalui sukuk atau obligasi syariah pada Badan Wakaf Indonesia. Total dana abadi yang telah terkumpul dari para donatur saat ini mencapai Rp 54 Miliar.

Dari total tersebut, ada hasil investasi sebesar Rp 3 Miliar yang bisa dimanfaatkan untuk beasiswa mahasiswa, mendukung aktivitas riset dan inovasi, pengembangan kampus hijau, serta program pemberdayaan masyarakat.

“Dari Rp 3 Miliar tersebut, kita alokasikan 2 Miliar untuk beasiswa Dana Abadi Padjadjaran. Sisanya kita siapkan untuk mahasiswa angkatan 2024 atau mereka (mahasiswa on going) yang perlu bantuan di semester genap di bulan depan,” kata Edi.

Ia menegaskan bahwa dengan berdonasi di Dana Abadi Padjadjaran, akan banyak manfaat yang diperoleh, khususnya untuk membantu mahasiswa melalui program beasiswa. Selain itu, hasil investasi dana abadi akan terus mengalir selama Unpad berdiri.

“Dana Abadi Padjadjaran ini sangat bermanfaat. Sebagai contoh, kalau kita berikan beasiswa Rp 500 ribu langsung ke mahasiswa itu akan selesai. Tetapi jika didonasikan ke dana abadi, 500 ribu itu akan bertahan dan hasil pemanfaatannya akan terus dimanfaatkan kepada mahasiswa. Ini sangat bermanfaat dan kontinu, baik di jangka pendek, menengah, maupun panjang,” pungkasnya.*

Share this: