Pimnas 36: Pakan Fungsional untuk Tingkatkan Produktivitas Kambing Pesisir

Tim riset mahasiswa Universitas Padjadjaran kelompok PKM-PI Pimnas ke-36 Unpad.*

Laporan oleh Fella Rifnawati

[Kanal Media Unpad] Sebagai destinasi wisata potensial, Pangandaran menjadi kawasan yang tepat untuk menjual produk lokal, salah satunya susu kambing yang diproduksi peternak lokal. Sayangnya, populasi kambing perah di Kabupaten Pangandaran terus menurun setiap tahun, sehingga diperkirakan terjadi penurunan produksi susu kambing.

Permasalahan ini kemudian melatarbelakangi tim mahasiswa Peternakan PSDKU Universitas Padjadjaran untuk mendorong peningkatan jumlah produksi susu kambing secara maksimal. Tim tersebut diketuai Budi Santoso dan anggota Arya Alifiya, Satria Bentang Samudra, dan Annisa Suci Ghifaryz dengan Dr. Ir. Iman Hernaman M., Si, IPU sebagai pembimbing.

Tim tersebut berhasil lolos ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau Pimnas ke-36, 26 November – 1 Desember 2023 pada bidang PKM-Penerapan Iptek (PKM-PI).

Dalam risetnya, tim melakukan pengembangan inovasi berupa SOC (Suplement Organik Cair) berbahan baku feses atau kotoran kerbau serta dedak aromatik sebagai tambahan pakan ternak. Melalui pengembangan produk tersebut, diharapkan mampu menambah jumlah produksi susu kambing dengan maksimal.

Budi mengatakan bahwa sebelumnya produk SOC dan dedak aromatik sudah muncul di pasaran. Berbeda dengan produk yang sudah ada sebelumnya, tim menggunakan bahan baku dari feses kerbau dan campuran gula merah/gula kelapa yang mudah didapatkan di daerah pesisir. Perbedaan ini menjadikan SOC yang dikembangkan dinilai lebih baik dari SOC yang pernah dibuat sebelumnya.

Kerbau dipilih sebagai sumber mikroba karena kemampuan memanfaatkan pakan berserat lebih efisien. Mikroba dalam tubuh kerbau lebih banyak mengandung mikroba selulolitik dibandingkan ternak ruminansia lainnya. Sebelum melaksanakan penerapan pakan fungsional (dedak aromatik), tim terlebih dahulu menyusun formulasi ransum yang terdiri atas hijauan pakan dan pakan penguat berupa konsetrat.

Selain melakukan riset dan menerapkannya, Tim PKM-PI Unpad juga melakukan pelatihan langsung ke mitra untuk dapat membuat konsetrat secara mandiri dan mejualnya kepada peternak sekitar sehingga dapat menambah pemasukan mitra. Bahan-bahan yang digunakan adalah yang ada di sekitar kandang sehingga tidak perlu membeli dari luar dengan harga yang mahal. Tidak hanya itu, mitra juga dijadikan sebagai tempat praktikum mahasiswa Peternakan PSDKU Pangandaran sebagai kelompok ternak percontohan di Kabupaten Pangandaran.

“Tanggapan mitra dalam menjalani pelatihan dan penerapan program PKM-PI sangat serius. Setelah mengetahui bahwa penerapan pakan fungsional ini meningkatkan produktivitas, mitra semakin semnagat untuk membuat dan meneruskan program yang telah kami ajarkan sehingga kami yakin keberlanjutan program ini akan terus berlanjut dan peternak di sekitar akan ikut membuat dan menerapkannya,” terang Budi. (arm)*

Share this: