Kolaborasi Bidang Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Wujudkan Indonesia Emas 2045

Para narasumber utama Sarasehan Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan Nasional di Aula Suharyati, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kamis (30/11/2023). (Foto: Abdullah Azam Dienullah)*

Laporan oleh Prininta Meisya Rahardjo

[Kanal Media Unpad] Masih dalam rangkaian Pimnas ke-36, Universitas Padjadjaran menggelar Sarasehan Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan Nasional di Aula Suharyati, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kamis (30/11/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Maria Veronica Irene Herdijono, Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Asep Sukmayadi, Sekretaris Jenderal Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan (Forpimawa) Nur Subeki, para rektor beserta pimpinan perguruan tinggi seluruh Indonesia, serta para pimpinan di lingkungan Unpad.

Prof. Arief mengatakan bahwa Unpad sebagai tuan rumah berbahagia karena kesempatan ini dapat menjadi wadah berbicara bersama, bertukar pikiran, dan berdiskusi mengenai pentingnya pembinaan kemahasiswaan sebagai upaya utama untuk menciptakan generasi muda yang lebih baik.

“Unpad tentu saja sebagai host juga berharap bahwa apa yang dihasilkan pada hari ini bisa terus menjadi guliran, bagaimana kita terus mengembangkan upaya untuk mendidik manusia yang lebih baik tersebut. Ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari visi kita sebagai perguruan tinggi,” tutur Prof. Arief.

Menurut Prof. Arief, sarasehan yang dilakukan sebagai bagian dari Pimnas 36 ini merupakan agenda penting. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa masukan atau input yang dapat ditindaklanjuti ketika menjalankan program pendidikan tinggi di perguruan tinggi masing-masing.

 “Kami juga berharap bahwa apa yang dihasilkan ini tidak hanya menjadi dimensi untuk program Pimnas, tetapi juga dapat menjadi tugas kembangan bagi pengambil kebijakan di tingkat nasional dan memberikan sumbangan secara akademis bagi pendidikan secara umum di pendidikan tinggi,” ujar Prof. Arief.

Sementara itu, Nur Subeki mengatakan, untuk mencapai Indonesia Emas 2045 perlu disiapkan sungguh-sungguh seiring dengan pertumbuhan pesat penduduk Indonesia. Bonus demografi yang ada akan menjadi malapetaka bagi bangsa dan negara bila gagal disiapkan dengan optimal.

Lulusan dari setiap perguruan tinggi di Indonesia, kata Nur, harus memiliki kemampuan yang baik. Oleh sebab itu, negara membuat beragam kompetisi seperti Pimnas untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa, salah satunya kemampuan kepemimpinan.

“Kepimpinan inilah yang nanti bisa mentransformasi di antara kita. Dan inilah tugas-tugas kita semua yang ada di bidang kemahasiswaan. Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama dalam rangka sarasehan ini juga membantu Puspresnas dan BPTI untuk menyiapkan ruang-ruang atau ekosistem,” tegas Nur.

Sementara itu Maria menyampaikan bahwa Puspresnas dan BPTI punya tujuan besar untuk menggarap kemampuan mahasiswa sehingga diharapkan dapat mengisi pembangunan Indonesia pada tahun 2045.

“Dalam konteks perguruan tinggi kita akan meningkatkan kualitas penyelenggaraan ajang. Kita akan meningkatkan komunikasi, konsolidasi, bagaimana kita mempersiapkannya secara lebih baik, lebih terstruktur, lebih terarah, dan lebih transparan. Kami sangat welcome untuk kita berdiskusi apa yang kiranya bisa menjadi pemikiran bersama,” kata Maria.

Kemudian, Puspresnas atau BPTI sedang berupaya untuk menjaring data prestasi mahasiswa agar dapat diteruskan ke dalam Sistem Informasi Manajemen Talenta.

Maria memiliki harapan besar bahwa melalui sarasehan ini pimpinan perguruan tinggi bisa berdiskusi banyak, memikirkan bagaimana pengembangan-pengembangan talenta di Indonesia, serta mendapat banyak masukan untuk BPTI dan Puspresnas. (art)*

Share this: