Kenal Lebih Dekat dengan “Dirandra”, Sang Maskot Pimnas 36

Dirandra, maskot Pimnas ke-36 berjalan menyapa peserta Pimnas dalam acara Pembukaan Pimnas ke-36 yang digelar di halaman Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (27/11/2023). (Foto: Juli Hantoro)*

Laporan oleh Silmi Lestari

[Kanal Media Unpad] Di tengah semaraknya pelaksanaan Pimnas ke-36 di kampus Universitas Padjadjaran, kehadiran “Dirandra”, sang maskot Pimnas ke-36 menjadi satu elemen yang mencuri perhatian.

Di balik senyumnya yang ceria, maskot ini memiliki makna mendalam yang mencerminkan inovasi, keberanian, hati, budaya, dan apresiasi dari penyelenggaraan Pimnas ke-36 yang pada tahun ini diselenggarakan di Tanah Sunda.

Diungkapkan oleh pencipta maskot Pimnas ke-36, Fadlan Ahya Imani, Dirandra lahir dari inspirasi sejarah budaya Sunda, khususnya Kerajaan Pajajaran yang dikenal dengan lambang harimau. Konsep budaya Sunda juga diwujudkan melalui pemilihan pangsi yang mencerminkan nilai-nilai seperti silih asah, silih asih, dan silih asuh.

“Untuk idenya sendiri, erat kaitannya dengan kata ‘Padjadjaran’ yang kalau misalnya pertama kali terbayang itu pasti Kerajaan Pajajaran yang merupakan satu kerajaan besar di Tanah Sunda. Nah, Kerajaan Pajajaran itu dilambangkannya dengan harimau dan sosok Prabu Siliwangi. Itu idenya awalnya dari situ,” ungkap Fadlan.

Mahasiswa prodi Agroteknologi Unpad tersebut menjelaskan, tak hanya mencitrakan budaya lokal, representasi harimau juga melambangkan keberanian. Nama “Dirandra” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti keberanian. Hal ini menggambarkan tekad untuk memunculkan kembali semangat keberanian di kalangan mahasiswa untuk berkarya dan berinovasi di Pimnas ke-36.

“Kemudian kenapa bentuknya harimau, karena harimau ini melambangkan keberanian. Jadi, itu yang membuat saya merintis maskot yang dimana keberanian dari mahasiswa ini harus dimunculkan kembali, salah satunya ini dengan Dirandra ini,” ujar Fadlan.

Secara lebih lanjut, ikat kepala di bagian atas maskot memiliki simbol bahwa inovasi berasal dari akal. Melalui acungan jempol di bagian bawah, terdapat apresiasi terhadap keberanian, inovasi, moral, dan budaya. Kemudian pada dada maskot terdapat pantulan cahaya membentuk hati, mengingatkan bahwa seluruh inovasi perlu disaring kembali oleh hati untuk menjaga kemanusiaan dan moralitas.

Dirandra sebagai maskot Pimnas ke-36 memiliki karakteristik sifat yang bersemangat, berenergi, dan berani. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk mahasiswa agar menjadi individu yang berkarakter kuat dan lebih berani dalam mengekspresikan pemikirannya lewat karya dan inovasi.

“Harapannya, mahasiswa tidak hanya menikmati kehadiran dari maskot ini, tetapi juga mengambil pelajaran bahwasannya kita harus berani seperti Dirandra. Lebih dari sekadar keberanian dalam hal yang benar, tapi kita berani karena tidak takut salah. Pesan terakhir adalah agar mahasiswa terus berkarya dan membangun karakter yang kuat seperti Dirandra,” harap Fadlan.

Selain maskot, logo Pimnas ke-36 juga merupakan hasil kreasi dari mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Ridwan Luhur Pambudi. Ridwan menjelaskan filosofi logo Pimnas ke-36, yaitu warna jingga sesuai dengan cerminan logo Universitas Padjadjaran, gambar kujang dan mega mendung yang mencirikan kebudayaan, aksen teknologi pada angka tiga mencerminkan unsur inovasi, serta api yang menyala sebagai tanda semangat. (arm)*

Share this: