Hangari Korean Club Unpad, Wadah Mahasiswa Pencinta Budaya Populer Korea

Anggota komunitas "Hangari Korean Club Unpad".*

Laporan oleh Fella Rifnawati

[Kanal Media Unpad] Korea telah menciptakan tren tersendiri bagi dunia. Tak dapat dipungkiri, tren dari Korea seperti  fashion, makanan, musik, dan lainnya menjadi sesuatu yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan usia, pekerjaan, maupun gender.

Tak hanya menjadi tren semata, budaya populer Korea juga dapat dikembangkan menjadi wadah minat dan bakat yang potensial di era kini. Mahasiswa Universitas Padjadjaran di bawah naungan Departemen Akademik dan Prestasi BEM Fakultas Ilmu Budaya telah membentuk sebuah komunitas Korea dengan nama “Hangari Korean Club Unpad” sejak tahun 2015.

Ketua Umum Korean Club Unpad David Restu Mahesa mengatakan, pendirian Korean Club dilatarbelakangi oleh aspirasi dari beberapa mahasiswa Unpad yang menyukai kebudayaan Korea agar memiliki tempat berkumpul sekaligus meyalurkan minat dan bakatnya.

“Korean Club dimaksudkan dapat menjadi wadah atau tempat menyalurkan minat serta bakat mahasiwa Unpad tentang kebudayaan Korea. Korean Club juga ingin menjadi suatu komunitas yang mandiri, modern, dan intelektual sesuai perkembangan zaman,” terang David saat dihubungi tim Kanal Media Unpad.

Komunitas yang memiliki anggota sebanyak 60 orang dari berbagai fakultas ini menyediakan berbagai kegiatan menarik untuk anggotanya. Mulai dari kelas bahasa Korea (basic dan intermediate), kelas minat bakat (vocal dan dance), noraebang (karaoke), K-Competition, memasak makanan Korea bersama, dan berbagai kegiatan lainnya.

Selain kegiatan internal, Korean Club Unpad juga menyelenggarakan kegiatan bersifat nasional seperti K-Competition 2023 yang diselenggarakan September-Oktober 2023 lalu. K-Competition merupakan perlombaan yang berhubungan dengan kebudayaan Korea. Terdapat 6 mata lomba, yaitu  FanArt , K-Calligraphy, Cooking , Song Cover, Dance Cover, dan Story Telling.

Saat ini, Korean Club Unpad memiliki dua orang pembina, yakni Hengky Hiras dan Shim In Lye. Shim In Lye sendiri merupakan warga negara asli Korea Selatan. Selain menjadi pembina Korean Club, mereka berdua juga mempunyai usaha Tok Pok Ki (salah satu makanan khas Korea).

“Semoga Korean Club tetap terus berjalan, menjadi tempat untuk para mahasiswa berkumpul dan menyalurkan minat bakatnya serta Korean Club menjadi suatu komunitas yang mandiri, modern, dan melek akan perkembangan dunia,” harap David. (art)*

Share this: