Prof. Dr. Ir. Masjamsir, M.S.*

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran kembali berduka. Salah seorang putra terbaiknya, Prof. Dr. Ir. Masjamsir, M.S., meninggal dunia pada usia 77 tahun, Sabtu (21/10/2023).

Almarhum Prof. Masjamsir merupakan Guru Besar Purnabakti pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Almarhum merupakan salah satu pengajar awal pada jurusan Perikanan Unpad yang saat itu masih bergabung dengan Fakultas Pertanian. Sejak 2005, jurusan Perikanan kemudian menjadi fakultas baru di Unpad bernama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Lahir di Batukambing, 17 April 1946, Prof. Masjamsir menyelesaikan studi Sarjana di Jurusan Manajemen Sumber Daya Perairan Unpad pada 1972, kemudian Magister Manajemen Sumber Daya Perairan Institut Pertanian Bogor pada 1986 dan Doktor Manajemen Sumber Daya Perairan Unpad pada 2000. Sejak 2004, almarhum diangkat menjadi guru besar hingga purnabakti pada 2016.

Selain menjadi dosen, Prof. Masjamsir juga pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Perikanan, Ketua Program Studi Perikanan, dan Pembantu Dekan I FPIK Unpad pada 2005 – 2009.

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan Kanal Media Unpad, 8 Juli 2013, almarhum Prof. Masjamsir menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Dinamika Spasial dan temporal Produktivitas Primer Perairan Waduk (studi kasus Waduk Saguling)”. Dalam orasi ilmiah tersebut, Prof. Masjamsir dan tim meneliti tentang dinamika kualitas air di Waduk Saguling.

Penelitian dilakukan untuk menilai sejauh mana titik kritis kualitas perairan di Waduk Saguling. Ia pun melakukan penelitian spasial di tiga tempat, yaitu Maroko di bagian inlet waduk, Cihaur di bagian salah satu teluk waduk, dan Cigelap di bagian hilir waduk, dalam kurun waktu 1997 – 1998. 

Pengambilan tersebut dilakukan dalam dua musim, yakni pada musim kemarau sebanyak dua titik sampling, dan pada musim hujan sebanyak tiga titik sampling. Tiga lokasi tersebut dipilih berdasarkan tingkat kandungan bahan organiknya, yaitu zona bahan organik berat di Maroko, zona bahan organik sedang di Cihaur, dan zona bahan organik ringan di Cigelap. 

Hasilnya, pada musim kemarau net produktivitas primer perairan umumnya menurun di Maroko dan Cihaur, dan relatif baik di daerah hilir yang merupakan zona bahan organik ringan, yaitu Cigelap. 

Sementara untuk musim hujan, net produktivitas primer dan kualitas air di tiga lokasi pada umumnya baik, sehingga menyebabkan proses pengenceran karena debit serta arus air yang meningkat dan menyebarkan bahan organik ke seluruh bagian waduk.

Almarhum mendapat penghormatan terakhir melalui upacara pelepasan yang digelar di Masjid Aljihad Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Sabtu (21/10/2023). Almarhum dilepas secara resmi oleh Direktur Tata Kelola, Legal, dan Komunikasi Unpad Prof. Dr. Isis Ikhwansyah, M.H., CN.*

Share this: