Unpad Ambil Bagian dalam Kerja Sama Tata Kelola Laut di Negara Kepulauan

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti menyampaikan sambutan dalam acara “1st High Level Meeting Archipelagic and Island States (AIS) Forum” di Denpasar, Bali, Selasa (10/10/2023) lalu.*

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran ikut ambil bagian dalam kerja sama tridarma penguatan kapasitas negara kepulauan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Unpad, Institut Pertanian Bogor, dan University of Toliara, Madagaskar.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan di sela kegiatan “1st High Level Meeting Archipelagic and Island States (AIS) Forum” di Denpasar, Bali, Selasa (10/10/2023) lalu. Forum yang diikuti 51 negara anggota AIS ini dipimpin langsung Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Dalam sambutannya Rektor mengatakan, isu-isu negara kepulauan, seperti pengelolaan laut berkelanjutan, kesiapan menghadapi perubahan iklim, dan penguatan kapasitas sosioekonomi masyarakat nelayan sangat relevan dengan aktivitas tridarma yang dilakukan Unpad.

“Kita sepakat laut yang kita miliki sangat luas dan kita jaga lingkungannya. Bagaimana kita bisa balancing-kan pengembangan sosioekonomi di kawasan laut dengan lingkungan hidup,” kata Rektor.

Upaya ini sejalan dengan Pola Ilmiah Pokok Unpad “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional”. Karena itu, kolaborasi tiga institusi perguruan tinggi ini sangat relevan dalam upaya menjaga keberlanjutan laut dari ancaman perubahan iklim dan kerusakan lingkungan tetapi dengan menggunakan regulasi atau norma yang sesuai.

Rektor melanjutkan, Unpad maupun IPB, memiliki semangat yang sama dalam melakukan tata kelola nilai tambah laut untuk lebih berkelanjutan dan inklusif. Karena itu, kerja sama ini tidak hanya berfokus pada pelestarian dan peningkatan keberlanjutan laut tetapi juga peningkatan kapasitas masyarakat nelayan khususnya di bidang pendidikan.

Di bidang riset kelautan, kata Rektor, Unpad melalui Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan telah mengembangkan sistem informasi Padjadjaran Oceanographic Data Center (PODC). Sistem ini berfungsi untuk mengetahui bagaimana perilaku laut hingga dinamika kehidupan laut. Hal ini diperlukan sebagai data dukung pengembangan sosioekonomi laut.

Hal lain yang sudah dilakukan Rektor di bidang kemaritiman adalah penanaman mangrove dan coral reef. Sementara di bidang lainnya, Unpad juga sudah memiliki SDGs Center yang melakukan kajian dan diseminasi bagaimana valuasi laut dengan tetap menjaga lingkungan hidup.

“Kami akan follow up dan terus komunikasikan agar bagaimana seimbangkan penciptaan nilai tambah berbasis riset dan teknologi berbasis lingkungan,” kata Rektor.

Dekan FPIK Unpad Dr.sc.agr. Yudi Nurul Ihsan, M.Si., yang mendampingi Rektor Unpad mengatakan, ada 3 fokus yang diukur oleh PODC. Tiga focus tersebut, yaitu valuasi ekonomi ekosistem laut tropis (mangrove, rumput laut, terumbu karang) di pesisir Indonesia, transplantasi terumbu karang di Pangandaran, serta monitoring lingkungan laut meliputi pengasaman laut dan kualitas air.

Yudi juga mendorong kerja sama ini tidak hanya dilakukan oleh tiga institusi, tetapi juga melibatkan peran aktif institusi dari seluruh negara anggota AIS.

“Unpad juga sangat terbuka bagi seluruh anggota AIS untuk bekerja sama melakukan riset bersama, melanjutkan studi di Unpad, pengabdian kepada masyarakat, serta kerja sama lainnya,” pungkasnya.*

Share this: