Mahasiswi Antropologi Unpad Juarai Kompetisi Karya Ilmiah di Malang

Wawat Karwiti.*

[Kanal Media Unpad] Mahasiswi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Wawat Karwiti meraih juara pertama Paper Competition Middle Ground 2023 yang diselenggarakan Foregin Policy Community Indonesia (FPCI) Universitas Muhammadiyah Malang, 23 Oktober 2023 lalu.

Wawat meraih prestasi tersebut atas karya ilmiah berjudul Pariwisata Berkelanjutan Hutan Mangrove Solusi Meningkatkan Ekonomi Masyarakat: Studi Kasus di Desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes.

Motivasi saya mengikuti lomba ini untuk memberikan tantangan kepada diri tentang penelitian dan penulisan ilmiah. Melalui kompetisi ini saya berharap bisa mengembangkan pengetahuan dan memiliki kemampuan dan keahliah peelitian, penulisan ilmiah, analisis data dan saya selalu termotivasi lebih baik lagi,” kata Wawat dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Kompetisi ini digelar sejak 1 September 2023 secara daring dengan mengusung tema Charting a Greener Course: RUU EBET as Carbon Threats to Coarl and the Crucial Role of Mangrove terkait isu Climate Change and Policies.

Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Karya yang dikirimkan merupakan karya original dibuat sendiri dengan panjang tulisan 5.000-6.000 kata dengan batas maksimal plagiasi 30%.

Dalam karya yang ditulis Wawat, mahasiswa Antropologi angkatan 2020 ini mengkaji pariwisata berkelanjutan hutan mangrove di Desa Wisata Dewi Mangrove Sari Dukuh Pandansari Desa Kaliwalingi Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes dalam meningkatkan ekonomi masyarkat setempat.

Penelitian di lapangan berlangsung pada 26 – 28 Oktober 2022 bersamaan dengan kuliah lapangan Mata Kuliah Antropologi Politik dan Mata Kuliah Antropologi Pariwisata.

Wawat mengungkapkan, permasalahan yang masih terjadi pada masyarakat Dukuh Pandansari terkait implementasi pariwisata berkelanjutan, seperti pemasaran produk wisata garam rebus Koperasi Mekarsari masih terbatas hanya di Kabupaten Brebes saja. Selain itu, produksi pun masih bergantung pada pesanan saja.

“Harapannya melalui pendanaan oleh pemerintah daerah dengan menggandeng perguruan tinggi melalui program riset atau mahasiswa magang, dapat memberikan edukasi khususnya tentang pemasaran digital karena masyarakat yang bekerja di Koperasi Mekarsari mayoritas generasi tua dan gagap teknologi,” ungkap Wawat.

Wawat saat ini sebagai salah satu anak asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Riyadlul Jannah, Jatinangor, Sumedang. Minatnya untuk mengembangkan penelitian tentang pola pengasuhaan dan pendidikan akdemik di panti asuhan dalam kajian Antropologi.

Tahun 2022 Wawat mendapat kesempatan sebagai salah satu penulis pada Konferensi Nasional Perlindungan Anak berjudul Penyediaan Pusat Konseling di Panti Asuhan: Upaya Mencegah dan Mengatasi Dampak Kekerasan Seksual Terhadap Anak Asuh dan sebagai peserta pada “The First Faculty of Education Annual Conference 2022” di Universitas Islam Internasional Indonesia. (rilis)*

Share this: