Himaka Unpad Kenalkan Batik Kasumedangan kepada Publik

] Himpunan Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi (Himaka) Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran mengenalkan batik kasumedangan kepada pengunjung di Teater Pengetahuan, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sumedang, Senin (2/10/2023).*

Laporan oleh Nur Aini Rasyid

[Kanal Media Unpad] Himpunan Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi (Himaka) Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran menggelar pameran interaktif mengenai Batik Kasumedangan di Teater Pengetahuan, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sumedang, Senin (2/10/2023).

Pameran ini merupakan acara puncak dari rangkaian program kerja tahunan Himaka Library Care (HLC) dengan tema “Mikawanoh Batik Kasumedangan Tresna Budaya Sunda”. HLC sendiri merupakan kegiatan yang menekankan pada konsep dokumentasi dan literasi budaya.

Project Officer (PO) HLC Ivy Maura Alifia Pramudyo menjelaskan bahwa pendokumentasian ini merupakan wujud upaya pelestarian budaya tak benda dari suatu suku bangsa melalui kegiatan inventarisasi dan perekaman, sebagai bukti kekayaan warisan budaya tak benda. Kegiatan ini juga menjadi media pembelajaran budaya, khususnya bagi generasi penerus suku bangsa tersebut.

Pemilihan batik kasumedangan ini dilandasi oleh banyaknya masyarakat yang belum mengenal budaya tak benda satu ini. Untuk itu, HLC 2023 memperkenalkan batik kasumedangan kepada masyarakat melalui materi yang dikemas dalam bentuk teks, audio, dan video. Materi yang disampaikan mengenai proses pembuatan batik serta jenis-jenis batik yang ada di Kabupaten Sumedang.

“Peserta yang berkunjung ke acara ini mendapatkan informasi seputar Batik Indonesia, Batik Kasumedangan, Tokoh-tokoh Batik di Indonesia, Pusat Perbatikan di Indonesia, Ragam Hias Batik di Indonesia yang ditampung dalam sebuah (dokumen) PDF,” jelas Vice Project Officer I (VPO I) HLC Fajrini Widyadhari.

Lebih lanjut Fajrini menjelaskan, layar monitor juga disediakan untuk peserta agar dapat mengakses dan membaca materi mengenai batik dengan baik. Selain itu, peserta juga dapat melakukan kuis interaktif setelah membaca materi tersebut.

“Kami juga memamerkan beberapa alat dan bahan pembuatan batik, dimana peserta bisa mengetahui kegunaan alat dan bahan itu melalui scan QR,” ujar Vice Project Officer II (VPO II) HLC Deviana Kususma Wardani.

Pameran interaktif ini juga dilengkapi dengan sesi penayangan video dokumentasi budaya di Sanggar Batik Umimay mengenai proses pembuatan batik, khususnya tentang motif Batik Mahkota Binokasih, salah satu motif dari Batik Kasumedangan. Selain itu, ada juga sesi mencanting/ngrengreng agar peserta bisa merasakan secara langsung esensi dari kegiatan membatik itu sendiri.

HLC 2023 digelar dengan harapan masyarakat dapat lebih peka akan pentingnya sebuah informasi dan budaya sebagai identitas bangsa.

“Diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga akan kepemilikan aset budaya Indonesia salah satunya Batik Kasumedangan,“ ungkap Ivy sebagai penutup.

Share this: