Unpad Perkuat Sistem Pendidikan Sarjana Terapan Melalui Pengembangan Program Pendidikan Vokasi

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti dan Kepala Kantor Pendidikan Vokasi Unpad Dina Sartika, PhD, menjadi pembicara pada acara Rektor Menyapa Edisi “Program Pendidikan Vokasi Unpad” yang disiarkan di kanal YouTube Unpad, Jumat (11/8/2023). (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran akan melakukan pengembangan Program Pendidikan Vokasi. Pengembangan ini salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan program Vokasi di Unpad.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti mengatakan, pendidikan vokasi di Unpad sudah dimulai dengan pembukaan program Diploma III sejak lama dan kemudian ditransformasi menjadi Program Diploma IV atau Sarjana Terapan sejak 2016.

Saat menjadi pembicara pada acara Rektor Menyapa Edisi “Program Pendidikan Vokasi Unpad” yang disiarkan di kanal YouTube Unpad, Jumat (11/8/2023), penyelenggaraan program Vokasi di Unpad digelar dengan harapan lulusannya harus memiliki keahlian atau keterampilan tertentu.yang berbeda dengan lulusan Sarjana reguler.

“Sekarang kami ingin fokus bagaimana janji kita bahwa mahasiswa terapan kita punya keahlian sesuai bidang terapan ilmunya. Maka, untuk keahlian tertentu perlu semacam wadah, maka kita dirikan Program Pendidikan Vokasi,” kata Rektor.

Dengan demikian, pengembangan Program Pendidikan Vokasi dilakukan untuk memastikan bahwa setiap mahasiswa vokasi di Unpad harus memiliki keahlian atau keterampilan tertentu saat lulus nanti. Keahlian lulusan ini diakui melalui adanya sertifikasi, didukung dengan kurikulum yang menitikberatkan pada praktik, hingga akrab dengan dunia kerja.

Lebih lanjut Rektor mengatakan, pada pengembangan Program Pendidikan Vokasi di Unpad, mahasiswa tetap tercatat di fakultasnya masing-masing sesuai program studinya. Program ini lebih difokuskan untuk memastikan bahwa unsur praktik dan sertifikasi dilakukan sesuai dengan harapan Unpad. Hal ini kemudian akan dikelola oleh Program Pendidikan Vokasi.

“Jadi di masa transisi ini, mahasiswa akan punya ‘dua rumah’. Kalau ketemu mahasiswa di fakultas, tetapi kalau kegiatan praktik dan sertifikasi di Program Pendidikan Vokasi. Isinya khusus mahasiswa Vokasi,” kata Rektor.

Melalui Program Pendidikan Vokasi, Unpad memastikan bahwa unsur praktik dalam kurikulum harus memenuhi standar yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Rektor, yaitu minimal 50 persen. Selain itu, kata Rektor, Unpad juga memastikan kejelasan capaian dan kompetensi yang akan dimiliki mahasiswa vokasi sesuai dengan bidang studi yang dipilihnya.

Dalam waktu dekat, lanjut Rektor, kegiatan praktik dan sertfikasi kompetensi pada pendidikan vokasi tahun akademik 2023/2024 akan dikoordinasikan oleh Direktur Program Pendidikan Vokasi. 

“Segera kita akan dirikan. Dalam setahun ke depan ingin dipastikan semua perubahan yang major akan dilakukan dalam koordinasi Direktur Pendidikan Vokasi. Kalau dalam setahun ke depan rencana ini berjalan efektif dan Senat Akademik setuju, ke depan akan didirikan Sekolah Pendidikan Vokasi,” kata Rektor.

Proses

Kepala Kantor Pendidikan Vokasi Unpad Dina Sartika, S.E., M.Si., PhD, menjelaskan, dalam proses perubahan menuju Program Pendidikan Vokasi, Kantor Pendidikan Vokasi Unpad telah melakukan berbagai langkah sejak pertama dibentuk pada 2022 lalu.

Upaya yang dilakukan mulai dari revitalisasi sistematika kurikulum pendidikan vokasi yang menitikberatkan praktik daripada teori, meningkatkan kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri untuk pengembangan kurikulum bersama, penyediaan tempat magang, hingga penyerapan lulusan, serta menyiapkan SDM khusus vokasi. 

Mengenai SDM, kata Dina, Unpad telah merekrut 40 dosen vokasi. “Jumlahnya masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan 14 prodi vokasi. Paling tidak kita sudah merekrut khusus dosen vokasi yang penekanannya lebih ke vokasional dibandingkan teori,” kata Dina.

Selain itu, pihaknya juga telah melaksanakan uji sertifikasi kompetensi untuk mahasiswa vokasi. Uji sertifikasi ini penting untuk menunjukkan bahwa lulusan vokasi ini betul-betul kompeten di bidang keahliannya masing-masing. 

Proses sertifikasi ini juga didukung dengan didirikannya Lembaga Sertfikasi Profesi yang sudah berlisensi dari BNSP untuk melaksanakan sertifikasi mandiri. Saat ini, ada 20-an sertifikasi kompetensi yang dilakukan LSP Unpad. 

“Sejak tahun lalu, lulusan Vokasi Unpad sudah tesertfikasi seluruhnya. Sudah kompeten,” ujarnya.

Dina pun memastikan bahwa pendidikan vokasi di Unpad memiliki prospek masa depan yang luas. Hal ini didukung dengan kebutuhan SDM di Indonesia yang banyak menuntut keahlian dan keterampilan. Karena itu, Unpad berkomitmen untuk memastikan kualitas pendidikan vokasi melalui pengembangan Program Pendidikan Vokasi.

Acara Rektor Menyapa ini juga menghadirkan pembicara Dekan FEB Unpad Prof. Nunuy Nur Afiah.*

Share this: