Tim KKNM Unpad Beri Penyuluhan Mengolah Limbah Perikanan

Foto bersama kelompok KKNM Unpad di Desa Wonoharjo, Pangandaran, dengan peserta penyuluhan pengolahan limbah perikanan, Sabtu (29/7/2023).*

[Kanal Media Unpad] Kabupaten Pangandaran merupakan wilayah yang memiliki potensi hasil laut tinggi. Tidak heran jika masyarakatnya banyak menjadikan hasil olahan laut menjadi sumber nilai tambah ekonomi. Di sisi lain, meningkatnya produksi produk olahan perikanan berdampak pada meningkatnya limbah pengolahan perikanan yang dihasilkan.

Untuk itu, tim KKN Universitas Padjadjaran di Desa Wonoharjo, Pangandaran, menggelar kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kemensos RI. Penyuluhan bertema “Pemanfaatan Usaha Diversifikasi Produk Biomaterial Berbahan Dasar Limbah Perikanan” ini digelar di Aula Bani Husen Prembun, Wonoharjo, Sabtu (29/7/2023) lalu.

Kegiatan Penyuluhan dan Pemberdayaan tersebut dihadiri lebih dari 50 anggota KPM Kemensos RI. Mayoritas peserta merupakan ibu rumah tangga, pengolah hasil perikanan dan juga pedagang. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Desa Wonoharjo yaitu Dede Suprapto.

Sebelumnya, tim KKNM Unpad telah melakukan survei terlebih dahulu pada beberapa UMKM ikan asin. Limbah yang dihasilkannya berupa jeroan ikan. Sementara limbah crustacea sering ditemukan di rumah makan seafood. Terdapat cukup banyak limbah yang tidak dimanfaatkan sehingga menjadi limbah yang berdampak pada lingkungan sekitar.

Penyuluhan tersebut diisi penyampaian materi oleh Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad yang juga sebagai DPL Desa Wonoharjo Dr. Emma Rochima, M.Si. Materi yang disampaikan mengenai inovasi produk perikanan untuk pengemasan ramah lingkungan.

Emma menyampaikan, dampak sampah plastik bagi lingkungan yang membutuhkan waktu 100-500 tahun untuk diurai dalam tanah. Untuk itu, dalam penyuluhan tersebut, Emma mengenal produk kemasan plastik ramah lingkungan hasil risetnya.

Produk kemasan tersebut menggunakan bahan baku rumput laut Eucheuma cottonii yang diolah lebih lanjut menjadi kemasan biodegradable, serta pemanfaatan limbah cangkang kepiting/rajungan menjadi kitin dan kitosan yang dapat diaplikasikan untuk edible coating produk makanan.

Materi kedua disampaikan Galih dan Lita, mahasiswa anggota kelompok KKNM Desa Wonoharjo mengenai pemanfaatan limbah jeroan ikan. Keduanya memaparkan terkait limbah jeroan bahan baku ikan asin jambal roti yang biasanya terbuang atau hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak ternyata dapat diolah menjadi produk bermanfaat, seperti kerupuk yang memiliki rasa yang sedap dan berdaya jual tinggi. Dalam kesempatan tersebut, dijelaskan pula terkait penjagaan mutu hingga pemasaran.

Untuk memaksimalkan pemahaman terhadap materi, kegiatan tersebut juga dilakukan pre-test dan post test yang berlangsung interaktif. Beberapa peserta turut serta berpartisipasi dalam diskusi yang dilakukan setelah pemaparan materi. Peserta aktif dalam sesi tanya jawab materi.

Kegiatan Penyuluhan dan Pemberdayaan KPM tersebut juga sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat, dan kegiatan tersebut merupakan salah satu aksi dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan pemanfaatan limbah perikanan yang dapat menunjang ekonomi kreatif di Desa Wonoharjo, Pangandaran. (rilis)*

Share this: