[Kanal Media Unpad] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti bertemu dengan mahasiswa baru program Pascasarjana tahun akademik 2023/2024 dalam acara “Rektor Menyapa” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Senin (28/8/2023). Pada tahun ini, Unpad menerima 1.290 mahasiswa baru program Pascasarjana.
“Mudah-mudahan sebagian besar bisa lulus pada waktunya dan bisa menjadi orang hebat, bermanfaat bagi masyarakat,” kata Rektor.
Di hadapan mahasiswa baru Pascasarjana, Rektor mewajibkan mahasiswa untuk memahami visi misi Unpad. Kuncinya adalah bahwa Unpad terus dikembangkan dan dimajukan menjadi universitas unggul dalam penyelenggaran pendidikan tinggi kelas dunia.
Dengan memahami visi tersebut, mahasiswa didorong tidak hanya sekadar menyelesaikan studi. Berkuliah di Unpad, kata Rektor, harus bisa menghasilkan sesuatu yang punya kualitas lebih dibandingkan dengan orang lain.
“Supaya mudah untuk menjadi unggul, berbuatlah sesuatu dengan orientasi berstandar internasional. Kalau sudah berstandar internasional otomatis akan lebih baik dari yang lain,” kata Rektor.
Rektor juga menekankan bahwa mahasiswa Pascasarjana memiliki pengetahuan yang dalam/spesialis. Mahasiswa program Doktor harus memiliki pengetahuan lebih dalam dari Magister. Begitu pun mahasiswa Magister harus memiliki pengetahuan lebih dalam dari Sarjana.
Karena itu, Rektor mendorong mahasiswa Pascasarjana untuk tidak lagi belajar yang bersifat umum, tetapi harus dalam sesuai dengan minatnya untuk mendalami pengetahuan yang dipilih.
“Jadi Anda tidak bisa lagi cari pengetahuan Google. Anda harus dalam dan mandiri. Kalau ada yang tidak dimengerti Anda perlu teman diskusi, mentor, dan pembimbing,” kata Rektor.
Selain itu, pendalaman keilmuan juga perlu dibarengi dengan kemampuan berpikir kritis. Rektor mengatakan, karakter mahasiswa Pascasarjana adalah mampu mengolah pengetahuan dalam tersebut sehingga menghasilkan kemampuan berpikir kritis.
Dari situ, mahasiswa akan punya keinginan untuk meneliti lebih lanjut. Hal ini akan menjadikan penelitian yang dilakukan tidak akan sama dengan penelitian lain.
Rektor melanjutkan, jika mahasiswa Pascasarjana sudah bisa menerapkan kemampuan ini, maka ia bisa profesional dalam menepati tenggat waktu dan komitmen. “Apa yang kami harapkan? Yakinlah punya pengetahuan dan skill ini. Mohon Anda punya integritas. Kita akan bangun budaya akademik yang inklusif dan kita mengembangkan komunikasi dengan disiplin lain,” kata Rektor.
Acara ini juga menghadirkan narasumber alumnus Program Doktor Ilmu Kimia FMIPA Unpad yang berhasil menghasilkan 13 publikasi di jurnal internasional bereputasi Dr. Al Arofatus Naini serta alumnus Program Doktor FISIP Unpad yang menjadi wisudawan paling senior secara usia Dr. Deddy Mizwar.
Fasilitas yang Bisa Dimanfaatkan
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Prof. Dr. Ir. Hendarmawan, M.S., mengatakan, ada berbagai layanan yang bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk memperkuat riset dan publikasi. Layanan yang diberikan mulai dari prariset, selama proses riset, hingga layanan setelah mahasiswa lulus.
Prof. Hendarmawan menjelaskan, layanan prariset meliputi layanan pengurusan ethical clearance; training dan workshop nasional dan internasional berupa penulisan artikel ilmiah, metodologi riset, hingga penulisan proposal hibah; penyediaan hibah riset internal; beasiswa; dan kerja sama riset.
Informasi layanan pengurusan kode etik dalam dilihat di laman https://kep.unpad.ac.id/.
Sementara layanan proses riset meliputi layanan akses jurnal elektronik dan research database serta akses plagiarism checker platform melalui aplikasi Turnitin. Untuk layanan pascariset, Unpad menyediakan layanan bantuan article processing charge, layanan proofreading dan penerjemahan, serta layanan kepengurusan HKI dan paten.
Informasi layanan proses dan pascariset dapat dilihat di laman https://drpm.unpad.ac.id/ dan https://inovkor.unpad.ac.id/.*
