Gelar Talkshow, Unpad Hadirkan Penyintas Stroke yang Berjalan Kaki Yogya-Bandung

Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Universitas Padjadjaran Prof. Yanyan M. Yani, M.AIR., PhD, menyerahkan bunga apresiasi kepada alumnus Unpad penyintas stroke yang berhasil melakukan jalan kaki dari Yogyakarta ke Bandung Komaruddin Rachmat dalam acara Gelar Wicara “Seputar Stroke” yang diselenggarakan di Ruang Serba Guna Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Sabtu (26/8/2023) lalu. (Foto: Arif Maulana)*

[Kanal Media Unpad] Sebagai bagian dari perayaan World Stroke Day 2023, Universitas Padjadjaran menyelenggarakan Gelar Wicara “Seputar Stroke” yang diselenggarakan di Ruang Serba Guna Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Sabtu (26/8/2023) lalu.Kegiatan ini juga merupakan bagian dari kegiatan Unpad Berbagi memperingati Dies Natalis ke-66.

Ketua Program Unpad Berbagi Prof. Dr. Ajeng Diantini, M.Si., Apt., mengatakan, kegiatan ini menyampaikan seperti apa penyakit stroke, bagaimana upaya pencegahan dan pengobatan stroke, hingga bagaimana peran keluarga dalam merawat penderita stroke. 

Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Komaruddin Rachmat, alumnus Unpad penyintas stroke yang berhasil melakukan jalan kaki dari Yogyakarta ke Bandung, Dr. Lisda Amalia, dr., Sp.S(K) pakar Neurologi Unpad, Nursiswati, S.Kep., Ners., M.Kep., SpKMB, dosen Fakultas Keperawatan Unpad, serta Sinta Nurjanah seorang caregiver stroke.

Lebih lanjut Prof. Ajeng mengatakan, acara ini spesial karena menghadirkan seorang penyintas stroke yang berhasil melakukan perjalanan kaki dari Yogya menuju Bandung. Komaruddin, kata Prof. Ajeng, pernah menderita stroke, tetapi berhasil sembuh karena keteguhan hatinya dalam melakukan pengobatan.

“Ini membuktikan bahwa untuk penderita stroke harus tetap semangat berobat dan terus bisa mempunyai kualitas hidup yang baik,” kata Prof. Ajeng.

Hadirnya Komaruddin diharapkan dapat menggugah para peserta maupun penderita stroke untuk semangat berobat dan memelihara tubuh dengan baik. Selain itu, peserta juga diharapkan memahami bahaya stroke dan berupaya mencegahnya.

Prof. Ajeng menilai, kegiatan ini tidak hanya untuk membuka wawasan lansia maupun pralansia. Generasi muda pun harus mulai menyadari bahaya stroke, mengingat stroke saat ini sudah banyak diderita oleh generasi muda.

“Mengingat stroke sangat penting dan harus dilakukan sesering mungkin agar kita bisa lebih memelihara kesehatan,” kata Prof. Ajeng.

Hal senada juga disampaikan Ketua Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Mayjen TNI (Purn) Tugas Ratmono. Dalam sambutannya Tugas menyampaikan, penyakit stroke masih menjadi masalah di Indonesia. Penyakit ini masih menjadi salah satu prioritas penanganan pemerintah. Bahkan, stroke masih menjadi salah satu masalah kesehatan di tingkat global.

“saya kira masih ada kesempatan hidup sehat. Saya yakin semuanya bisa bersama-sama sangat sadari bagaimana masing-masing menjaga diri dari stroke, semangat mencegah stroke dengan baik,” kata Tugas.

Tugas sendiri mengapresiasi aksi jalan kaki Yogya-Bandung yang dilakukan Komaruddin. Menurutnya, aksi yang dilakukannya bukan semata merayakan keberhasilan mengobati stroke, tetapi ada pesan dalam yang ingin disampaikan.

“Dia adalah stroker yang smart. Begitu mulia ingin menyampaikan seustau dengan jalan kaki, mari masyarakat jangan terkena stroke seperti beliau, yang terkena stroke mari jangan putus asa,” kata Tugas.

Kegiatan gelar wicara tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Unpad Prof. Yanyan M. Yani, M.AIR., PhD.*

Share this: