Laporan oleh Anggi Kusuma Putri
[Kanal Media Unpad] Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Program Studi Industri Pertanian Indonesia (FKPS IPI) dan Pusat Kolaborasi Riset Biomassa dan Biorefineri Unpad-BRIN telah menyelenggarakan webinar rutin perkembangan riset di bidang agroindustri dan pemanfaatan biomassa pada Sabtu (24/6/2023).
Webinar dengan tema “Material Maju untuk Agroindustri Unggul” melahirkan temuan-temuan baru dan menarik karena selaras dengan Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Ketua Program Studi Teknologi Industri Pertanian FTIP Unpad sekaligus Ketua FKPS IPI dan PKRBR Dr. Efri Mardawati membuka kegiatan tersebut.
“Material maju menjadi topik riset yang sangat menarik dan dapat disintesis dari bahan-bahan berbasis agroindustri (by-products) dan biomassa. Di berbagai penjuru dunia sedang masif mengembangkan bidang ini karena sifat dan karakteristiknya yang ramah lingkungan,” ujar Efri.
Selain itu, Efri juga menjelaskan program kerja sama yang akan dilakukan oleh FKPS IPI khususnya mengenai kegiatan MBKM melalui Permata Agroindustri serta pengarahan pengajuan akreditasi nasional dan internasional.
Adapun pembahasan mengenai akreditasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas setiap prodi anggota FKPS IPI karena akan dihadirkan beberapa lembaga akreditasi seperti BAN PT, LAM
PTIP, LAM Teknik, dan IABEE, juga prodi-prodi Teknik/Teknologi Industri Pertanian yang telah meraih akreditasi berstandar internasional.
Selanjutnya Efri menyampaikan bahwa agroindustri menjadi sektor yang menjanjikan dan dapat diandalkan untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Webinar yang diselenggarakan pun menjadi seri yang berkelanjutan sejak tahun lalu untuk memperlihatkan potensi agroindustri serta perkembangan riset dan inovasi yang relevan.
Webinar tersebut diisi dengan pemaparan materi oleh Prof. Dr. Anwar Kasim (Universitas Andalas), Dr. Eti Indarti (Universitas Syiah Kuala), Dr. Amna Hartiati (Universitas Gadjah Mada), Dr. Robertus Wahyu N. Nugroho (KTH Royal Institute of Technology), dan Dr. Jamaludin Malik (Badan Riset dan Inovasi Nasional).
Adapun moderator yang dihadirkan saat webinar berlangsung adalah Guru Besar Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ono Suparno dan Peneliti Senior BRIN Dr. Nanang Masruchin. (rilis)*
