Unpad Sosialisasikan SMK3 di Lingkungan Kampus

Suasana “Seminar Awareness SMK3 di Lingkungan Kampus dan Sosialisasi Aplikasi Pengelolaan Limbah” di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, pada Selasa (27/6/2023). (Foto: Dadan Triawan)*

Laporan oleh Anggi Kusuma Putri

[Kanal Media Unpad] Untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, Universitas Padjadjaran menggelar “Seminar Awareness SMK3 di Lingkungan Kampus dan Sosialisasi Aplikasi Pengelolaan Limbah” di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, pada Selasa (27/6/2023).

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Prof. Dr. Ida Nurlinda, M.H., mengatakan bahwa untuk mencapai visi dan misi internasionalisasi Unpad dapat didukung oleh akreditasi-akreditasi yang berstandar internasional. Salah satu cara untuk mencapai itu adalah dengan memiliki standar penanganan kesehatan dan keselamatan kerja yang berkualitas baik.

“Saya kira salah satunya ini adalah hal yang penting, terkait dengan bagaimana kita mempunyai standar penanganan kesehatan dan keselamatan kerja yang betul-betul besertifikat, terukur, dan berkualitas baik,” ujar Prof. Ida.

Selanjutnya Prof. Ida menyampaikan harapannya bahwa seminar ini dapat mencapai target sertifikasi internasional di setiap fakultas dan prodi di lingkungan Unpad.

“Maka peran Bapak/Ibu itu menjadi hal yang penting di masing-masing fakultas, masing-masing prodi, untuk melakukan tugas-tugas. Untuk menunjang atau berperan aktif dalam proses akreditasi internasional,” jelas Prof. Ida.

Tidak hanya itu, Direktur Sarana, Prasarana, dan Manajemen Aset Edward Henry, S.IP., MM., juga menyampaikan bahwa pada kegiatan seminar ini peserta akan dipandu dan diajarkan mengenai SMK3 secara terstruktur.

“Karena pada akhirnya akan berkaitan dengan akreditasi, dengan izin-izin ini dan itu, semuanya ini memang sangat penting untuk segera kita tegakkan secara bertahap supaya Unpad ini selaras dengan ketentuan,” ujar Edward.

Selain itu, Edward juga menyampaikan harapannya untuk sama-sama menjaga keselamatan dan kesehatan kerja yang terukur.

“Karena harus terukur maka harus ada instrumen dari mulai kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, sampai dengan peninjauan,” kata Edward. (arm)*

Share this: