Suharso Monoarfa: Kebersamaan Dapat Wujudkan Indonesia Emas 2045

suharso monoarfa
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa memberikan kuliah umum di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (16/6/2023). (Foto: Juli Hantoro)*

Laporan oleh Artanti Hendriyana dan Anggi Kusuma Putri

[Kanal Media Unpad] Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa mengatakan bahwa dalam merancang Indonesia Emas 2045 dapat diawali dari mimpi bersama. Diharapkan dengan adanya kebersaman, mimpi tersebut dapat menjadi nyata.

“Karena Bappenas itu bukan untuk tempatnya bermimpi, tetapi kita kalau merancang pasti mulai dari mimpi, kira-kira seperti apa Indonesia di tahun 2045,” kata Suharso Monoarfa dalam dalam “Kuliah Umum Menteri PPN: Blueprint Indonesia Emas 2045” yang diselenggarakan di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Jumat (16/6/2023).

Lebih lanjut ia mengatakan, di usia 100 tahun kemerdekaan Indonesia, diharapkan ada sebuah capaian yang hebat dan membanggakan. Saat ini kita perlu mengukur diri apakah Indonesia bisa menyampai pada capaian tersebut atau tidak

“Yang penting dalam mimpi adalah kita bisa menyusunnya dalam sebuah rancangan terukur, jadi benar-benar kita tahu apa yang diinginkan,” kata Suharso Monoarfa.

Dalam sebuah rancangan, diperlukan sebuah pedoman untuk eksekusinya. Pedoman juga diperlukan ketika dalam perkembangannya, ekosistem sudah berubah.

Di Indonesia, Bappenas berperan merancang, mendorong, dan membantu agar seluruh ekosistem pembangunan itu bergerak, termasuk perguruan tinggi. Indonesia Emas 2045 menjadi salah satu hal yang dirancang Bappenas.

“Sasaran-sasaran pembangunan didesain sedemikian rupa oleh para perencana muda dan senior. Mereka merencanakan itu tidak hanya memetik angka dari langit begitu saja, tetapi pasti ada dasarnya. Ada kerangka yang bisa untuk dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

Menurut Suharso Monoarfa, impian Bappenas bagi Indonesia di 2045 itu memiliki penduduk yang kualitas kesehatannya baik. Selain itu, Bappenas juga berharap di tahun 2045 tingkat kecerdasan masyarakat juga meningkat.

“Kemudian yang ketiga, kalau sudah cerdas dan sehat maka berikutnya dia harus bisa berkarya dan bekerja,” kata Suharso.

Pada kesempatan tersebut, Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti mengatakan bahwa Unpad semangat dalam menyongsong masa depan Indonesia 2045. Mahasiswa Unpad saat ini pun dapat menjadi aktior penting untuk kemajuan Indonesia tahun 2045.

Diharapkan Rektor, kuliah umum ini dapat mendorong sivitas akademika Unpad untuk tetap optimistis dalam menyambut masa depan Indonesia tahun 2045.

Dukungan RSPTN

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa berbincang dengan Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dan sejumlah pimpinan Unpad guna membahas progres pemnbangunan RSPTN, Jumat (16/6/2023). (Foto: Juli Hantoro)*

Kunjungan Kementerian PPN/Bappenas ke Unpad juga diisi dengan diskusi menteri dengan pimpinan Unpad mengenai pengembangan fasilitas RSPTN dan TB Center. Pemaparan disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita dan tim riset TB Unpad.

Suharso Monoarfa pun mendukung upaya Unpad untuk membangun RSPTN. Dukungan tersebut diberikan mengingat pada umumnya rumah sakit perguruan tinggi ikut serta ke rumah sakit pemerintah yang sudah ada.

Menurut Suharso, perguruan tinggi semestinya dapat membangun sendiri teaching hospital. Dengan demikian, seluruh ekosistem, termasuk pendidikan dan layanan kesehatan dapat bersatu.

“Jadi rumah sakit yang didukung sama riset ada dan ketemunya di universitas,” kata Suharso Monoarfa.

Dikatakan Rektor, pembangunan tersebut di antaranya dilakukan untuk kemajuan SDM bangsa. “Tentu SDM bangsa yang sehat dan terdidik,” kata Rektor. (arm)*

Share this: