[Kanal Media Unpad] Para Dekan dan Wakil dekan di lingkungan Universitas Padjadjaran menandatangani kontrak kinerja di hadapan Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti beserta para Wakil Rektor. Penandatanganan kontrak kinerja dilakukan dalam rapat koordinasi di Ruang Rapat Bersama 2 Livin Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (3/3/2023).
Secara simbolis, penandatanganan kontrak kinerja tersebut dilakukan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad Dr. sc.agr. Yudi Nurul Ihsan, M.Si., didampingi Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Riset FPIK Dr. Ir. Rita Rostika, M.P., serta Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Organisasi FPIK Mega Laksmini Syamsudin, M.T., PhD.
Dalam pemaparannya Rektor mengemukakan, penandatangan kontrak kinerja yang dilakukan setiap tahun merupakan upaya untuk mewujudkan visi Unpad masuk 500 besar perguruan tinggi terbaik dunia. Untuk mewujudkan visi tersebut, Unpad telah menciptakan program terobosan pencapaian visi misi melalui Pradja Brata dan Penguatan Internasionalisasi Universitas Kelas Dunia (Pirsa).
“Tampaknya tahun ini kita harus integrasikan target Pradja Brata dengan Pirsa. Implikasinya, target kinerja pimpinan itu akan turun dari (integrasi) situ,” kata Rektor.
Melalui integrasi itu, target kinerja pimpinan akan mengakomodasi antara indikator kinerja pada Pradja Brata, PIRSA, serta delapan target IKU pendidikan tinggi yang belum tercapai. Oleh karena itu, Rektor mendorong para pimpinan universitas dan fakultas bersama-sama dalam melaksanakan target kinerja tersebut.
Adapun target kinerja Dekan yang ditetapkan dalam kontrak tersebut adalah persentase dosen bergelar S-3 terhadap jumlah total dosen, total pendapatan fakkultas, respons mitra keilmuan pada QS Academic Reputation Survey, persentase mahasiswa S-1/D-4 yang menghasilkan paling sedikit 20 SKS di luar kampus.
Selanjutnya, jumlah publikasi internasional bereputasi per dosen, nilai hibah riset eksternal per dosen, peringkat QS WUR by Subject, jumlah prodi terakreditasi internasional pada lembaga yang diakui Dikti, jumlah program Double Degree yang operasional, jumlah paten yang didaftarkan, serta jumlah kolaborator dari luar negeri untuk bidang pendidikan dan riset.
Ditemui usai rapat koordinasi, Yudi menjelaskan, kontrak kinerja ini bermakna bahwa apa yang fakultas lakukan selama satu tahun harus mengacu dan bermuara pada kontrak kinerja yang sudah disepakati.
“Tujuannya agar institusi Unpad juga punya fokus tujuan dalam meningkatkan kualitas institusi. Dari sisi akademik misalnya, Unpad makin baik kualitasnya, sesuai harapan pemerintah dan masyarakat. Sementara nonakademik, kita (fakultas) juga punya kemandirian ke depannya,” kata Yudi.
Setiap tahun, target pada kontrak kinerja berubah dan meningkat. Bagi Yudi, perubahan target kontrak kinerja setiap tahunnya menjadi motivasi bahwa apa yang dikerjakan ke depan menandakan ada sesuatu yang dikejar. “Jadi tidak asal kerja,” imbuhnya.
Di FPIK sendiri, lanjut Yudi, pihaknya langsung melakukan pertemuan dengan seluruh unit kerja di level fakultas setiap selesai melakukan penandatangan kontrak kinerja. Tujuannya agar semua unit memiliki komitmen dan aktivitas yang sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Sinergi dan komunikasi yang kuat dinilai menjadi peran penting dalam mencapai target yang ditetapkan pada kontrak kinerja. “Aspek ini menjadi tantangan, karena ada beberapa poin yang perlu dijelaskan lebih detail, perlu pendekatan persuasif. Tapi Insyaallah, dengan kebersamaan kita optimistis bahwa apa yang sudah disepakati bersama akan dikerjakan bersama-sama dan hasilnya akan tercapai,” pungkasnya.*
