Sebanyak 170 Mahasiswa Ikuti Program PKKM ISS MBKM 2022

Pelepasan simbolis mahasiswa peserta kegiatan Outbond Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Institutional Support System (ISS) Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) tahun 2022, Jumat (28/10/2022)*

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran melaksanakan kegiatan Outbond Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Institutional Support System (ISS) Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) tahun 2022. Sebanyak 170 mahasiswa mengikuti kegiatan tersebut.

Koordinator PKKM MBKM Unpad Dr. Risna Resnawaty, M.P., menjelaskan, ada lima program yang menjadi bagian dari kegiatan Outbound PKKM ISS MBKM Unpad 2022, yaitu: KKN Stunting Kombo dengan peserta 65 mahasiswa, Asistensi Mengajar dengan peserta 34 mahasiswa, Social Design dengan peserta 32  mahasiswa, magang dengan peserta 16 mahasiswa, dan kewirausahaan dengan peserta 23 mahasiswa.

“Jumlah Dosen Pembimbing Lapangan berjumlah 55 orang, lokasi kegiatan dilakukan di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang,” ujar Risna dalam acara Pelepasan Mahasiswa Outbond PKKM ISS MBKM 2022 yang digelar secara daring, Jumat (28/10/2022).

Lebih lanjut Risna mengatakan, Unpad memperoleh hibah PKKM untuk pengembangan program studi Teknologi Pangan dan pengembangan ISS untuk implementasi MBKM. Luaran dari perolehan hibah ini adalah meningkatkan koordinasi layanan MBKM, pelaksanaan implementasi dari program MBKM, koordinasi kerja sama dengan mitra, serta penguatan pusat data dan informasi.

Salah satu kerja sama dengan mitra dalam implementasi hibah PKKM adalah penyelenggaraan KKN Kombo bersama dengan BKKBN dan Citarum Center of Research. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada bulan November – Desember 2022.

Para mahasiswa tersebut secara resmi dilepas Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Unpad Mohamad Fahmi, S.E., M.T., PhD. Dalam sambutannnya Fahmi mengatakan bahwa kegiatan ini mendorong mahasiswa untuk keluar dari zona nyaman.

“Biasanya (mahasiswa) belajar secara online di rumah, ini sekarang bertemu dengan masyarakat, membantu memecahkan persoalan di masyarakat dengan mengikuti program MBKM,” ujarnya.

Melalui program MBKM, mahasiswa tidak hanya diberi kesempatan untuk mengambil mata kuliah di program studi lain, tetapi juga memberikan kesempatan untuk belajar di luar bertemu dengan masyarakat.

“Sejak 2020 sampai saat ini, sudah ribuan mahasiswa Unpad dan ratusan DPL yang terlibat di dalam kegiatan MBKM,” kata Fahmi.

Di hadapan peserta kegiatan, Fahmi mendorong agar mahasiswa berperan aktif dalam melahirkan gagasan untuk menyelesaikan permasalahan. Namun, gagasan tersebut perlu disampaikan dengan baik di masyarakat. “Ide baik kalau caranya dilakukan dengan kurang baik akan diterima lain di masyarakat,” pesan Fahmi.

Acara pelepasan ini juga dihadiri Direktur Kerja Sama Pendidikan Kependudukan BKKBN Edi Setiawan. Dalam sambutannya Edi mengatakan, kontribusi mahasiswa dalam pelaksanaan KKN Stunting dinilai penting dalam menekan angka prevalensi stunting di Indonesia.

Saat ini, kampanye mengenai pencegahan stunting tidak hanya dilakukan kepada pasangan suami istri. Kaum remaja dibidik untuk diberikan pemahaman mengenai bahaya stunting. Hal ini diharapkan meningkatkan kesadaran para remaja untuk mewaspadai bahaya stunting yang saat ini angka prevalensinya masih cukup tinggi di Indonesia.

Lebih lanjut Edi menjelaskan, pelaksanaan KKN Stunting Kombo ini merupakan wujud implementasi program “Mahasiswa Peduli Stunting” atau “Mahasiswa Penting”. Pada program ini, mahasiswa dibantu dosen akan melakukan pendampingan kepada masyarakat atau keluarga berisiko stunting melalui program KKN.

“Kami buka lebar program pengabdian kepada masyarakat lainnya. Ini  bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta melakukan perubahan perilaku terkait pencegahan stunting. Dan diharapkan tercipta perilaku yang nantinya akan kita dapatkan dan bisa menurunkan angka stunting,” kata Edi.*

Share this: