Pakar Unpad: Kajian Struktur Molekul di Indonesia Miliki Sejumlah Tantangan

Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran Prof.
Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Tri Mayanti, M.Si., menjadi pembicara pada diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu “Urgensi Penentuan Struktur Molekul” yang digelar Dewan Profesor Unpad secara virtual, Sabtu (27/8/2022).*

[Kanal Media Unpad] Guru Besar Kimia FMIPA Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Tri Mayanti, M.Si., mengatakan bahwa kajian struktur molekul masih menemukan tantangan.  Beberapa di antaranya masih terbatasnya instrumen yang dimiliki di Indonesia sehingga peneliti kajian molekul acapgkali perlu berkolaborasi dengan peneliti di luar negeri.

“Kelengkapan instrumen untuk pemisahan dan analisis di Indonesia saya kira memang perlu diupayakan supaya kita tidak tergantung terus pada kolabolator luar negeri,” kata Prof. Tri saat menjadi pembicara pada diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu “Urgensi Penentuan Struktur Molekul” yang digelar Dewan Profesor Unpad secara virtual, Sabtu (27/8/2022).

Pada kesempatan tersebut, Prof. Tri mengatakan bahwa penentuan struktur molekul sangat penting karena memberi informasi tentang sifat dan reaktivitas molekul melalui sifat-sifat kimia dan fisika yang ditunjukkan oleh molekul tersebut. Informasi ini dapat bermanfaat dalam berbagai hal, salah satunya dalam penemuan obat.

“Sehingga pada molekul-molekul yang banyak digunakan untuk pengobatan misalnya, para ahli harus melakukan modifikasi struktur molekul, dengan harapan bahwa modifikasi struktur itu akan memberikan spektrum bioaktivtas yang lebih luas,” jelas Prof. Tri.

Dalam paparannya, Prof. Tri menjelaskan sejumlah perkembangan instrumen terkait penentuan struktur molekul. Meski saat ini instrumen sudah semakin canggih, kajian masih menemukan tantangan.

Prof. Tri pun mengatakan bahwa tantangan juga ditemui dalam menentukan struktur molekul penting yang diproduksi oleh organisme dalam jumah yang sangat kecil.

“Beberapa molekul yang memrgang peranan penting dalam kehidupan, tetapi misalnya dia diproduksi sangat sedikit oleh organisme dalam jumlah yang sangat kecil ini juga akan menjadi sulit baik dalam hal pemisahannya apalagi kemudian untuk dapat dianalisis strukturnya,” kata Prof. Tri.

Optimalisasi sarana prasarana yang ada pun menjadi penting. Hal ini untuk menghasilkan karya-karya berkualitas agar bermanfaat di berbagai bidang.

“Tantangan berikutnya adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil kajian struktur molekul untuk dapat dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan hidup manuisia,” kata Prof. Tri. (arm)*

Share this: