Gali Potensi, Pusat Studi CSR Unpad Lakukan Survei terhadap Keluarga Prasejahtera di Sumsel

Proses survei terhadap keluarga prasejahtera yang dilakukan Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial, dan Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran di Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.*

[Kanal Media Unpad] Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial, dan Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran melakukan survei terhadap 3.253 keluarga prasejahtera yang berada di Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Kegiatan survei yang dilakukan pada Mei hingga Juni 2022 ini merupakan wujud dari kolaborasi pentahelix antara dunia akademik, industri, masyarakat, pemerintah dan media.

Terdapat enam wilayah yang menjadi lokasi survei, yaitu Kelurahan Tanjung Enim, Kelurahan Pasar Tanjung Enim, Kelurahan Tanjung Enim Selatan, Desa Keban Agung, Desa Lingga, dan Desa Tegal Rejo.

Proses survei dilakukan oleh 47 orang masyarakat lokal yang direkrut PT. Bukit Asam dengan didampingi enam orang supervisor dari para alumni dan mahasiswa Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial yang direkrut Pusdi CSR, Kewirausahaan Sosial, dan Pemberdayaan Masyarakat FISIP Unpad.

Kegiatan survei ini bertujuan untuk mengetahui potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera yang berdomisili di wilayah ring satu operasional PT. Bukit Asam. Kemudian, potensi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai aset bagi keluarga prasejahtera untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih baik.

Tidak hanya potensi yang berasal dari internal keluarga prasejahtera yang menjadi subjek survei saja, tetapi kegiatan survei ini juga bertujuan untuk mengetahui potensi yang berasal dari enam wilayah survei yang juga dapat dimanfaatkan sebagai pendukung bagi keluarga prasejahtera dalam memperoleh kualitas hidup lebih baik.

Ketua Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial, dan Pemberdayaan Masyarakat FISIP Unpad Dr. Santoso Tri Raharjo, M.Si., menyatakan bahwa dengan strength perspective masyarakat diajak mengenali dan memahami berbagai potensi yang sesungguhnya dimiliki dan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh mereka; sehingga masyarakat diharapkan dapat secara mandiri menyelesaikan permasalahannya.

“Upaya tersebut juga mendorong masyarakat lebih berdaya dan belajar untuk mengurangi ketergantungan pada pihak lain,” kata Dr. Santoso dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Lebih lanjut Dr. Santoso mengatakan bahwa dengan pengidentifikasian potensi/sumber daya/kekuatan (strength perspective) ini berarti bahwa setiap individu dan situasinya pasti memiliki kekuatan yang melekat pada individu dan lingkungannya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan mengatasi bersama berbagai permasalahan yang dihadapi.

Berdasarkan hasil survei, terlihat bahwa mayoritas keluarga prasejahtera memiliki potensi yang dapat dioptimalkan. Potensi tersebut berupa keterampilan dalam memproduksi komoditas lokal seperti tempoyak, lempok durian, dan batik kujur; hewan ternak seperti ayam, domba, angsa, kerbau, dan sapi; artibut rumah tangga seperti kulkas, tabung gas 3 kg, alat masak, alat makan, TV, handphone, perhiasan, dan sepeda motor; keterbukaan; gotong royong; dan kekeluargaan.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa di enam lokasi survei telah memiliki potensi yang dapat dioptimalkan secara berkelanjutan. Potensi tersebut diantaranya koperasi, pasar, balai pengrajin Batik Kujur, Sungai Enim, lahan sawah, dan lahan kebun.

Selain itu, potensi yang berasal dari wilayah tersebut juga membutuhkan pemeliharaan lebih lanjut, salah satunya Sungai Enim yang memiliki ekosistem air yang baik. Namun, sekarang telah tercemar oleh limbah yang berasal dari pertambangan, sehingga perlu dilakukan rehabilitasi agar dapat dimanfaatkan kembali.

Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui kegiatan survei, Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial, dan Pemberdayaan Masyarakat FISIP Unpad memberikan beberapa rekomendasi bagi PT. Bukit Asam untuk membantu memberdayakan keluarga prasejahtera yang berada di wilayah ring satu operasionalnya secara berkelanjutan dengan mengoptimalkan potensi yang berasal dari wilayah dan keluarga prasejahtera itu sendiri.

Potensi dan kekuatan setiap keluarga yang disurvei dapat menjadi jalan berinovasi bagi Perusahaan PT Bukit Asam Tbk untuk mengembangkan program pemberdayaan masyarakat secara bertanggung jawab, berkelanjutan dan inovatif. (rilis)*

Share this: