Fasilitas Isolasi Mandiri di Kampus Unpad Diperuntukkan bagi Pasien Bergejala Ringan

Asrama PUPR Universitas Padjadjaran di Kampus Jatinangor. (Foto: Dadan Triawan)*
Asrama PUPR Universitas Padjadjaran di Kampus Jatinangor. (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran telah menyediakan fasilitas isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 bagi sivitas akademika dan tenaga kependidikan yang bergejala ringan. Fasilitas isolasi mandiri tersebut berlokasi di Asrama PUPR Kampus Jatinangor.

Koordinator Divisi Pencegahan Transmisi dan Penanganan Kasus Satgas Covid-19 Unpad Fedri Ruluwedrata Rinawan, dr., M.Sc.PH., PhD, mengatakan, saat ini beberapa kamar sudah disediakan sebagai ruang isolasi mandiri. Setiap kamar hanya diisi oleh satu pasien saja.

“Kalau di PUPR penuh kamarnya, kita akan buka Asrama Bale Wilasa 8,” kata Fedri saat dihubungi Kanal Media Unpad.

Asrama PUPR dapat digunakan oleh sivitas akademika dan tenaga kependidikan yang memerlukan ruang isolasi mandiri jika tidak memungkinkan melakukan di rumah. Ada tahapan yang dilakukan untuk bisa memanfaatkan fasilitas tersebut.

Fedri menjelaskan, langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi gejala yang dialami. Jika ada indikasi terpapar Covid-, sivitas akademika maupun tenaga kependidikan dapat menghubungi Manajer Akademik, Kemahasiswaan, dan Hubungan Alumni maupun tim champion di fakultas dan unit kerjanya masing-masing.

Dari laporan ini, manajer maupun tim champion akan melakukan verifikasi terhadap pasien. Verifikasi dilakukan untuk memastikan apakah yang bersangkutan merupakan warga Unpad serta memiliki indikasi gejala yang mengarah ke Covid-19.

Setelah itu, tim champion akan membuat surat permohonan kepada Satgas Covid-19 dan diteruskan ke tingkat universitas. Yang bersangkutan akan diundang untuk melakukan pemeriksaan PCR di Laboratorium Sentral Kampus Jatinangor sesuai jadwal. “Kita perlu atur jadwal agar jangan sampai menumpuk. Jangan sampai jadi menularkan,” tambah Fedri.

Pihak Satgas juga akan melakukan menelusuri riwayat kontak erat dari yang bersangkutan. Seluruh pihak yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien akan dilakukan pemeriksaan PCR.

Jika dinyatakan positif dan pasien mau diisolasi mandiri kampus, yang bersangkutan dapat menempati ruang isolasi di asrama.  Fedri mengatakan, isolasi mandiri di Asrama PUPR diperuntukkan bagi pasien yang bergejala ringan. Jika pasien bergejala sedang dan berat akan diarahkan ke rumah sakit.

Fedri memastikan bahwa selama isolasi mandiri, kondisi pasien terus dipantau. Satgas telah menyediakan dokter jaga yang bertugas di Asrama PUPR. Selain itu, Satgas tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi dan menyediakan obat-obatan suportif dan simptomatik yang dapat dimanfaatkan oleh pasien.

Lebih lanjut Fedri menjelaskan, proses ini dilakukan untuk memudahkan identifikasi dan data penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus. “Nantinya, ini juga akan menjadi pertimbangan bagi  penyelenggaraan pembelajaran tatap muka terbatas di kampus. Kalau kasusnya terus meningkat, maka untuk sementara PTMT dihentikan,” kata Fedri.*

Share this: