Ekonomi Biru Dorong Perikanan dan Kelautan Berkelanjutan

Institut des Sciences de la Mer (ISMER) Prof. Rejean Tremblay menjadi pembicara pada International Conference For Fisheries and Marine Sustainability (Icofims) dengan tema “Will Our Healthy Ecosystems Save Us From Another Pandemic?” yang digelar FPIK Unpad secara daring, Selasa (18/1/2022).*

[Kanal Media Unpad] Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran mengadakan International Conference For Fisheries and Marine Sustainability (Icofims) dengan tema “Will Our Healthy Ecosystems Save Us From Another Pandemic?”. Acara digelar secara daring, Selasa (18/1/2022).

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Dr. Ir. Muhammad Zaini, M.M., mengatakan bahwa saat ini ada peningkatan kebutuhan ikan sebagai sumber asupan protein bernilai gizi tinggi, baik di level nasional maupun dunia. Hal ini menjadi peluang untuk mengembangkan sektor perikanan dan kelautan Indonesia.

Menurutnya, salah satu upaya untuk mewujudkan pemanfaatan sumber daya ikan yang terukur adalah dengan menerapkan konsep ekonomi biru (blue economy).

Konsep ekonomi biru dapat diterapkan di antaranya melalui pembangunan yang mengedepankan efisiensi bukan eksploitasi, nilai ekonomi dan sosial seimbang, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Untuk itu, KKP melaksanakan 3  program terobosan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan dan keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan nasional. Salah satunya yaitu peningkatan PNBP dari SDA perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan.

Pengelolaan perikanan tangkap akan dilakukan dengan Kebijakan Perikanan Tangkap Terukur di setiap WPP dalam rangka keberlanjutan sumber daya perikanan,

Selain itu, KKP juga memiliki program pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, serta pembangunan kampung perikanan budidaya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal.

Muhammad Zaini mengatakan bahwa untuk mewujudkan ekonomi biru, KKP sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

“Kerja sama dalam satu sinergi yang harmonis adalah prasyarat mutlak jika ingin sektor kelautan dan perikanan yang kita cintai ini melaju pesat,” ujar Zaini dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Selain Zaini, acara tersebut juga menghadirkan sejumlah pembicara nasional dan internasional, antara lain Prof. Jiang Mingguo dari Guangxi University for Nationalities, Prof. Rejean Tremblay dari Institut des Sciences de la Mer (ISMER), Dr. Faihanna Ching Abdullah dari Universiti Malaysia Sabah, Dr. Anja Hagedorn dari Reef Guardian, Prof. Tri Winarni Agustini dari Undip, Dr. St. Aisjah Farhum dari Unhas, dan Prof. Fadli Syamsudin dari Unpad.(rilis)*

Share this: