[Kanal Media Unpad] Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan Summer Program secara hybrid pada 2-4 November lalu. Kegiatan yang digelar sebagai upaya internasionalisasi fakutas ini diikuti 162 mahasiswa dari berbagai univesitas di luar negeri dan 56 mahasiswa dalam negeri. Peserta dari luar negeri berasal dari Vietnam, Thailand, Taiwan, Malaysia, Jepang, Australia, dan Filipina.
Program hybrid summer program sebagian besar merupakan kegiatan yang melibatkan mahasiswa secara aktif. Kegiatan tersebut berupa sharing terkait pengalaman serta manajemen penyakit kronis di setiap negara.
Selain itu, peserta diajak untuk mengenal beragam kesenian yang ada di Indonesia. Peserta juaga mencoba memainkan angklung digital Bernama i-Angklung yang bisa dimainkan langsung dari ponsel masing-masing.
Kegiatan bertema “Cultural-Based Coordinated Nursing Care for Patients with Chronic Diseases From Hospital to Community” ini menghadirkan pemateri dalam dan luar negeri, yaitu plt. Direktur dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, perwakilian dari RSHS Noviyah, Dekan Sekolah Keperawatan University ogf Newscastlle Prof. Amanda Johnson, RN dari Prince of Songkla University, Thailand Assoc. Prof. Dr. Kittikorn Nilmanat, serta pembicara lainnya.
Selanjutnya, sebagai kelanjutan dari program hybrid summer program, Fkep Unpad mengadakan kegiatan post summer program yang berupa students exchange dengan The University of New Castle, Australia.
Kegiatan yang diselenggarakan dari tanggal 8-13 November 2021 ini berhasil diselenggarakan dengan antusiasme yang luar biasa dari para delegasi mahasiswa. Selain pemberian materi, kegiatan pada post-summer program juga berisikan sharing seni dankebudayaan seperti tarian tradisional Indonesia dan juga Australia antar delegasi mahasiswa.
Kegiatan pertukaran mahasiswa ini diharapkan menjadi awal kolaborasi yang baik antara Fkep Unpad dengan The University of New Castle, Australia, dan dapat berlanjut dengan kegiatan kerjas ama lainnya seperti joint research.
Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya yang mendukung tercapainya SDGs 2030 terutama pada tujuan ketiga, yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan.(rilis)*
