BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama dengan Unpad

BPJS Ketenagakerjaan
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti bersama Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi menunjukkan dokumen Nota Kesepahaman kerja sama yang sudah ditandatangani di Ruang Serba Guna Gedung Rektorat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (26/11/2021). (Foto: Arif Maulana)*

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dengan Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi di Ruang Serba Guna Gedung Rektorat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (26/11/2021).

Abdur mengatakan, ada sejumlah agenda yang ingin dijalankan BPJS Ketenagakerjaan dengan Unpad. Agenda pertama adalah pihaknya ingin berkolaborasi dengan perguruan tinggi dalam memperkuat literasi jaminan sosial di masyarakat.

“Literasi jaminan sosial di Indonesia masih relatif kurang. Untuk itu kita gandeng perguruan tinggi, akademisi, dan para ahli untuk dapat merancang literasi jaminan sosial Indonesia yang lebih baik,” paparnya.

Agenda kedua, Abdur menawarkan Badan Hukum Publik tersebut sebagai lokasi magang program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka bagi mahasiswa Unpad. Selain sebagai implementasi kebijakan Kemendikbudristek, program magang ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam mengelola dana sosial.

Diakui Abdur, BPJS Ketenagakerjaan membutuhkan generasi baru yang mampu mengelola dana sosial secara transparan dan andal. Saat ini, dana sosial yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 500 Triliun. “Tiga tahun ke depan, diprediksikan dana sosial yang dikelola mencapai Rp 1.000 T,” imbuhnya.

Suasana pertemuan Unpad dengan BPJS Ketenagakerjaan. (Foto: Arif Maulana)*

Abdur menjamin, peserta magang di BPJS Ketenagakerjaan akan mendapatkan tiga jaminan perlindungan sosial, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Kematian.

Abdur juga menawarkan program perlindungan jaminan sosial bagi mahasiswa Unpad yang akan magang di instansi lain maupun yang melaksanakan KKN. Ia mengatakan, dengan program ini, segala bentuk risiko sosial selama magang atau KKN akan dilindungi oleh BPJS, sehingga mampu mengurangi beban universitas.

“Kalau ada hal-hal atau kejadian yang tidak kita inginkan sudah kita alihkan risikonya,” ucapnya.

Agenda lainnya adalah kerja sama riset dengan peneliti dan pusat riset/studi di lingkungan Unpad. Hal ini disebabkan, riset mengenai jaminan sosial di Indonesia masih jarang dilakukan.

Abdur juga mengapresiasi atas kerja sama dengan Unpad. Menurutnya, Unpad telah berkontribusi dalam pengembangan lembaga tersebut. Hal ini terlihat dari jumlah alumni Unpad yang bekerja di BPJS Ketenagakerjaan mencapai 300 orang dari jumlah total 5.000 karyawan.

“Secara tidak langsung kontribusi Unpad terhadap BPJS cukup bagus,” kata Abdur.

Rektor mengatakan, Unpad menyambut baik inisiasi kerja sama yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan. “Kami senang memiliki tambahan mitra strategis yang bisa melakukan kerja bersama di bidang pendidikan dan riset yang tentu akan punya benefit bagi Unpad dan BPJS,” ujarnya.

Rektor juga menawarkan program pendidikan, mulai dari Sarjana hingga Pascasarjana, untuk penguatan sumber daya manusia di lingkungan BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, ia juga mendorong adanya kerja sama riset yang mampu menghasilkan inovasi dan solusi untuk menjawab tantangan di masa depan.

“Kami ingin sampaikan kami siap bekerja sama untuk membuat masa depan Unpad, BPJS, dan Indonesia menjadi lebih baik,” pungkas Rektor.*

Share this: