Tracer Study Jadi Acuan Menilai Keberhasilan Perguruan Tinggi dalam Mencetak Lulusan

tracer study
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti memberikan sambutan secara daring pada acara Lokakarya dan Bimbingan Teknis Tracer Study Universitas Padjadjaran, Sabtu (2/10/2021). (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti mendorong seluruh unsur di tingkat universitas dan fakultas untuk meningkatkan response rate dari proses tracer study. Data tracer study akan menjadi acuan untuk menilai mutu pendidikan dari perguruan tinggi.

“Melalui tracer study, kita bisa mengukur apakah lulusan kita itu seperti yang kita prospekkan pada waktu mereka masuk kuliah,” kata Rektor saat membuka secara daring Lokakarya dan Bimbingan Teknis Tracer Study Universitas Padjadjaran, Sabtu (2/10/2021).

Lebih lanjut Rektor menjelaskan, tracer study juga diperlukan sebagai media umpan balik dari para lulusan. Lulusan yang sudah bekerja ataupun memiliki usaha sendiri dapat memberikan masukan terhadap sistem pembelajaran ataupun pengalaman belajar di Unpad.

“Masukan ini penting untuk membangun kurikulum dan pengembangan sistem pendidikan di Unpad yang lebih baik,” kata Rektor.

 Selain meningkatkan mutu pendidikan, data tersebut juga berguna bagi pemeringkatan perguruan tinggi. Rektor mengatakan, kualitas alumni menjadi salah satu indikator penilaian dari pemeringkatan perguruan tinggi, baik nasional maupun internasional.

“Kalau para alumni kita mampu berkarier baik, menjadi pemimpin bangsa, menjadi alumni prominen, ataupun bekerja di perusahaan yang berpengaruh pada perekonomian Indonesia, maka kita akan memetik hasilnya di pemeringkatan internasional,” jelas Rektor.

Karena itu, peningkatan response rate atau ukuran sampel dari tracer study sangat penting. Dalam beberapa tahun terakhir, angka response rate di Unpad belum mencapai yang diharapkan. Perlu ada strategi bersama dalam meningkatkan jumlah lulusan yang mengisi tracer study.

Rektor mengatakan, strategi yang diperlukan di antaranya bagaimana cara mengisi tracer study dengan benar, strategi untuk melacak alumni secara terus menerus, hingga upaya untuk menjaga alumni agar tetap menjalin ikatan dengan Unpad.

“Jadi tracer study itu sangat strategis, bukan hanya untuk mendapatkan di mana (alumni) berada, tetapi juga kemanfaatannya untuk kemajuan reputasi akademik Unpad,” kata Rektor.

Acara tersebut digelar Direktorat Kemahasiswan dan Hubungan Alumni beserta Pusat Pengembangan Karier Unpad. Acara diikuti para Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Sarjana dan Sarjana Terapan, serta Manajer Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Alumni dari seluruh fakultas.

Lokakarya dan Bimtek yang digelar secara luring dan daring ini menghadirkan dua pembicara, yaitu Teddy Budiwan dari Binus University dan A.T. Hananto dari Telkom University.*

Share this: