Mahasiswa Unpad Harus Jadi Seorang “Lifelong Learner”

lifelong learner
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menjadi pembicara pada Webinar Series #5 Peningkatan Soft Skill Mahasiswa “Kiat Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam Persiapan Memasuki Dunia Kerja” yang digelar secara daring, Sabtu (30/10/2021).*

[Kanal Media Unpad] Untuk siap menghadapi tantangan di masa depan, kemampuan menjadi seorang lifelong learner merupakan hal penting. Menjadi lifelong learner yang tangguh dan adaptif diperlukan untuk merespons masa depan yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian.

“Untuk merespons tantangan ke depan perlu bagi kita untuk menjadi lifelong learner yang adaptif terhadap  perubahan dan hal ini menjadi mandatory sifatnya,” ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar pada Webinar Series #5 Peningkatan Soft Skill Mahasiswa “Kiat Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam Persiapan Memasuki Dunia Kerja” yang digelar secara daring, Sabtu (30/10/2021).

Dikatakan Alexandra, lulus kuliah bukanlah akhir dari masa belajar. Ke depan, lulusan terus dituntut untuk belajar agar tetap relevan dengan dunia yang dinamis dan penuh ketidakpastian.

Untuk menjadi seorang Purposed-driven lifelong learner, Alexandra menjelaskan bahwa diperlukan adanya tujuan, nilai luhur, serta pola piker yang berkembang. Ketiga hal ini yang akan menjadi energi pendorong dan pijakan bagi seorang individu untuk meningkatkan skills, yaitu leadership skills, managerial skill, “alien” thinking skills, dan technical skills.

“Ketiga aspek ini memegang peran penting dalam mendorong seorang individu untuk terus senantiasa mengembangkan skills dalam menyikapi perubahan dan menghadapi tantangan ke depan,” ujar Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia ini.

Pada kesempatan tersebut, Alexandra juga mengatakan mengenai bagaimana memutuskan dunia kerja yang akan dipilih setelah lulus kuliah, apakah menjadi pengusaha atau karyawan.

Untuk memutuskannya, Alexandra menyarankan untuk menjawab pertanyaan 5W+1H terkait hal tersebut. Pertanyaan tersebut terkait purpose (why), passion (what), place (where), people/partner (who), prioritize (when), dan plan (how).

“Skema pertanyaan dalam 5W dan 1H akan sangat membantu memberikan framework dalam pengambilan keputusan,” ujarnya.

Selain Alexandar, acara tersebut juga menghadirkan Dekan Fakultas Psikologi Unpad Zahrotur Rusyda Hinduan, S.Psi., MOP., Ph.D dan dimoderatori oleh Kepala Pusat Pengembangan Karier Unpad Dr. Rosaria Mita Amalia, M.Hum.

Rektor Unpad, Prof. Rina Indiatuti mengatakan bahwa Unpad melakukan sejumlah kegiatan pembinaan keterampilan mahasiswa, dimulai dari implementasi program Tahapan Persiapan Bersama.

“Kami menyiapkan skill yang berorientasi bukan hanya pada karater yang baik secara individu tapi juga dia bermanfaat bagi lingkungannya bahkan bisa mendukung pembangunan Indonesia di kancah global,” ungkap Rektor.(arm)*

Share this: