Rektorat Unpad, Jatinangor. (Foto: Kantor Komunikasi Publik Unpad)*
Rektorat Unpad, Jatinangor. (Foto: Kantor Komunikasi Publik Unpad)*

[unpad.ac.id] Pemprov mengharapkan Universitas Padjadjaran untuk berkontribusi dalam penanganan berbagai masalah di Jabar. Sampai saat ini pandemi Covid 19 masih terjadi dengan berbagai dinamika perkembangan yang ada yang memberikan dampak tidak saja di sektor kesehatan melainkan juga pada berbagai sektor lain.

Hal tersebut menjadi kesepahaman dan kesepakatan bersama antara Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti mewakili dunia akademik dan Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil mewakili unsur pemerintahan dalam acara Dialog Pembangunan Jabar yang digelar Sabtu, (4/9) lalu.

Dalam siaran pers yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad dijelaskan, upaya Pemprov Jabar dalam menanggulangi permasalahan telah banyak dilakukan dan telah memberikan kondisi yang lebih baik. Namun, masih ada beberapa tantangan dan kendala dalam upaya penyerapan anggaran untuk penanggulangan pandemi Covid-19 di Jabar.

Pada acara tersebut, ada 10 kesepakatan bersama yang dihasilkan. Sepuluh kesepakatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Secara umum realisasi penyerapan anggaran sampai dengan bulan Agustus 2021 masih rendah.  Hal ini terjadi karena berbagai masalah dan kendala yang bersifat multiaspek seperti hubungan penganggaran pusat, provinsi serta kabupaten/kota, kelengkapan dan validitas data, koordinasi antar lembaga, komunikasi publik, regulasi, serta kerangka kerja dalam penanganan pandemi.  

Untuk itu beberapa rekomendasi telah disampaikan oleh Unpad dan atas hal tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengapresiasinya sebagai masukan dengan pendekatan secara ilmiah dan peneropongan jarak jauh.

2. Posisi Pemerintah Provinsi dalam tatanan kebijakan dan implementasi berada di antara kebijakan pemerintah pusat dan implementasi yang dilakukan secara langsung oleh kabupaten/kota.  Peran Pemerintah Provinsi bersifat koordinatif dengan berbagai keterbatasan. 

Untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan akses pembiayaan pusat yang berimbang dengan jumlah penduduk Jawa Barat, saat ini Biro Biro Pemerintahan & Kerja sama Bersama tim Injabar Unpad sedang melakukan kajian pengembangan Daerah Operasi Baru (DOB) di Jawa Barat dengan menggunakan aplikasi Sidobi (Sistem Informasi DOB Indonesia) yang dikembangkan Injabar Unpad dan dikoordinasikan dengan pemda kab/kota induk.

3. Berbagai improvisasi telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menanggulangi pandemi Covid.  Yang menjadi prioritas adalah berkurangnya kasus kematian mengingat hingga saat ini telah ada hingga sekitar 5000 yatim piatu akibat Covid. 

Indikator yang terutama dilihat dalam keberhasilan upaya penanganan adalah Bed Occupancy Ratio (BOR) mengingat data kasus terkendala keterlambatan pencatatan dan pelaporan data melalui sistem IT yang ada.  Disarankan perlunya sistem IT terpadu (satu pintu) di tingkat nasional sehingga memberikan kemudahan akses dan kejelasan pengelolaan informasi. 

4. Salah satu akar masalah dari keterlambatan dan ketepatan perencanaan anggaran serta pelaksanaannya termasuk dalam hal bantuan sosial adalah permasalahan data.  Untuk itu Unpad diharapkan dapat membantu dalam pengembangan one data management dan one data policy oleh institusi yang paling mempunyai kewenangan. 

5. Komunikasi perubahan perilaku telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk opinion leader dari kalangan pimpinan keagamaan. Namun, dalam pelaksanaannya yang menjadi masalah adalah kepatuhan masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan. 

6. Pandemi Covid telah memberikan permasalahan mental yang cukup besar sampai pada tingkat depresi yang berat.  Oleh karena itu Unpad akan berinisiatif untuk ikut memberikan solusi dalam peningkatan kesehatan mental melalui pelibatan keilmuan terkait seperti bidang psikologi.

7. Capaian dalam perkembangan penanganan pandemi Covid diakui terjadi masih karena orientasi pada hasil tanpa melalui proses yang sempurna.  Hal ini mengingat pandemi Covid adalah hal yang baru, situasinya tidak jelas, dan tidak linear. 

Oleh karena itu  Unpad juga diharapkan dapat mengembangkan kajian kepemimpinan dan birokrasi di era pandemi yang chaos serta dinamis. Injabar Unpad dan Bappeda saat ini sedang mengembangkan aplikasi budget tracking , untuk perencanaan anggaran yang komprehensif terkalit periode penyelamatan, recovery dan reaktifasi ekonomi Jawa Barat.

8. Inovasi Unpad bekerja sama dengan Provinsi Jawa Barat untuk menangani pandemi telah mewarnai penanganan Pandemi Indonesia, diantaranya pada beberapa produk antigen yang diproduksi di Jawa Barat digunakan secara nasional, khususnya Antigen Cepad, Mobil lab BSL2 serta aplikasi InaTTi (untuk mendukung 3T) yang merupakan produk hilirisasi riset  Unpad yang telah dimanfaatkan masyarakat di berbagai Provinsi di Indonesia.

9. Provinsi Jawa Barat merupakan model sumber data dan arsip pandemi Covid karena kelengkapan permasalahan yang ada.  Oleh karena itu Unpad diharapkan dapat mendukung kajian, SOP dan upaya persiapan era dari pandemi ke endemi serta era pasca Covid. 

10. Masukan dari Unpad akan menjadi pertimbangan untuk ditindaklanjuti oleh pihak terkait di pemerintah Provinsi Jawa Barat, termasuk yang terlibat dalam dialog adalah Bappeda Jawa Barat.(rilis)*

Share this: