Studi Menunjukkan Penggemar K-Pop Berkontribusi Aktif dalam Aktivisme Media Sosial

K-Pop
Dosen Faculty of Arts and Design, University of Canberra, Australia, Dr. Lee Jee Young memberikan kuliah virtual “K-Pop and Social Media” yang digelar Program Studi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan University of Canberra, Jumat (3/9).*

[unpad.ac.id] Dosen Faculty of Arts and Design, University of Canberra, Australia, Dr. Lee Jee Young menemukan hal menarik terkait fenomena penggemar K-Pop. Menurutnya, penggemar K-Pop saat ini bukan hanya menjadi konsumen, tetapi juga berkontribusi sebagai pembentuk budaya partisipatif di ranah digital.

Hal tersebut disampaikan Jee saat memberikan kuliah virtual “K-Pop and Social Media” yang digelar Program Studi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan University of Canberra, Jumat (3/9).

Jee yang fokus meneliti dengan digital media and society memaparkan, penggemar K-Pop memegang nilai-nilai progresif dan berhasil membuat aktivisme daring dengan kreatif. Dengan mengatasnamakan idola mereka, para penggemar K-Pop terlibat aktif dalam aktivisme sosial dan politik di ranah digital, seperti isu hak asasi manusia, kampanye sosial dan lingkungan, hingga pendidikan.

Ia mencontohkan keberhasilan Army BTS sebagai fandom paling kuat di dunia yang mengumpulkan dana $1 juta dalam kampanye #MatchAMillion untuk gerakan Black Lives Matter hanya dalam waktu 25 jam saja. 

Lebih lanjut Jee menuturkan bahwa penggemar BTS di Indonesia juga telah membuat gerakan positif dalam media sosial seperti penggalangan dana untuk korban bencana.

Ketua Program Studi Humas Fikom Unpad, Centurion Chandratama Priyatna, PhD, mengharapkan tema yang diangkat pada kuliah umum ini dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dan dosen mengenai budaya K-Pop dalam perspektif humas.  

“Kuliah umum K-Pop and Social Media membuka wawasan baru, bukan saja untuk para mahasiswa tapi juga dosen akan pentingnya mengenal budaya K-Pop dalam perspektif PR. Dr. Jee Lee, sangat baik dalam mengelaborasi K-Pop bukan saja sebagai sebuah fenomena tapi juga pandangan dari sisi akademis,” kata Centurion.

Kuliah umum ini juga merupakan tahap awal kerjasama antara Program Studi Hubungan Masyarakat Fikom Unpad dengan University of Canberra, Australia.

“Kuliah umum ini adalah tahap awal dalam kerja sama antara Prodi Humas dengan University of Canberra. Semoga kerja sama-kerja sama lain seperti penjajagan double degree atau student exchange bisa dilaksanakan di masa yang akan datang,” harapnya.(rilis)*

Share this: