Sekolah Pascasarjana Unpad Siapkan 8 Prodi untuk Jalani Akreditasi Internasional AQAS

AQAS
Koordinator Akreditasi AQAS dari Universitas Pendidikan Indonesia Dr.rer.nat. Nandi menjadi narasumber pada acara Workshop Akreditasi Internasional AQAS yang digelar Sekolah Pascasarjana Unpad, Sabtu (18/9) lalu.

[unpad.ac.id]  Sebanyak delapan program studi Sekolah Pascasarjana Universitas Padjadjaran disiapkan untuk melakukan akreditasi internasional dari lembaga The Agency for Quality Assurance through the Accreditation of Study Programmes (AQAS) yang berbasis di Jerman.

Demikian disampaikan Dekan Sekolah Pascasarjana Unpad Dr.med. Setiawan pada acara Lokakarya/Workshop Akreditasi Internasional AQAS yang digelar Sabtu (18/9) lalu.

“Kami memilih AQAS karena terbaik di Jerman, Eropa, maupun secara global. Harapannya mendorong budaya mutu karena akreditasi internasional bukan tujuan, melainkan reward atas upaya pelaksanaan penjaminan mutu internal yang baik,” ungkap Setiawan.

Delapan prodi tersebut terdiri dari program Magister dan Doktor. Program Magister meliputi Ilmu Lingkungan, Ilmu Keberlanjutan, Magister Pariwisata Berkelanjutan, Bioteknologi, Inovasi Regional, serta Manajemen Sumber Daya Hayati. Sementara program Doktor meliputi Ilmu Lingkungan dan Bioteknologi.

Melalui lokakarya tersebut, pengelola prodi diharapkan memiliki persamaan persepsi mengenai penyusunan dokumen Self-Evaluation Report (SER) AQAS. Ditargetkan, penyusunan dokumen SER sudah rampung pada Desember 2021 mendatang.

“Diharapkan bulan April 2022, dokumen dapat disampaikan kepada pihak AQAS,” kata Setiawan.

Proses keseluruhan akreditasi AQAS akan berakhir pada Desember 2022 sepanjang kontrak segera ditandatangani.

Lokakarya tersebut menghadirkan narasumber Koordinator Akreditasi AQAS dari Universitas Pendidikan Indonesia Dr.rer.nat. Nandi. Nandi memaparkan mengenai proses persiapan, pelaksanaan visitasi, hingga gambaran evaluasi dari akreditasi AQAS.

Menurut Nandi, terdapat tujuh indikator yang akan dinilai pada proses asesmen AQAS. Tujuh indikator tersebut meliputi kualitas kurikulum, penjaminan mutu, pembelajaran, pengajaran dan penilaian siswa, penerimaan mahasiswa, perkembangan studi, rekognisi dan sertifikasi, staf pengajar, sumber pembelajaran dan dukungan mahasiswa, serta informasi publik.

Proses akreditasi AQAS sendiri berbeda dengan BAN PT. Nandi memaparkan, AQAS lebih bersifat kualitatif, sedangkan BAN PT lebih bersifat kuantitatif. Selain itu, mekanisme feed back juga sangat diperhatikan oleh AQAS.

Lokakarya ini juga dihadiri Kepala Satuan Penjaminan Mutu Unpad Dr. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si., tim pendamping AQAS di Unpad Elnovani Lusiana, M.Si., unit penjaminan mutu Fakultas Psikologi, hingga kaprodi dan tim terkait penyusunan dokumen SER dari delapan prodi Sekolah Pascasarjana Unpad.(rilis/wati)*

Share this: