Guru Besar FTIP Unpad Paparkan Potensi dan Tantangan Pengembangan Kulit Biji Kakao

kulit biji kakao
Guru Besar
kulit biji kakao
Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ir. Muhamad Djali menyampaikan orasi ilmiah pada Peringatan Dies Natalis ke-16 Unpad yang digelar secara daring, Senin (13/9).*

[unpad.ac.id] Kulit biji kakao atau cocoa bean shell (CBS) berpotensi dikembangkan menjadi bahan pengganti bubuk kakao dalam berbagai olahan berbasis cokelat. Ini disebabkan, kandunngan komponen bioaktif dari kulit biji kakao tidak jauh berbeda dengan biji keringnya.

Demikian disampaikan Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ir. Muhamad Djali saat menyampaikan orasi ilmiah pada Peringatan Dies Natalis ke-16 Unpad yang digelar secara daring, Senin (13/9).

“Karena kandungan bioaktifnya masih cukup baik, dan tidak jauh berbeda dengan bijinya, maka CBS ini berpotensi dikembangkan menjadi bahan pengganti bubuk kakao dan untuk produk olahan berbasis cokelat, dan juga berpotensi digunakan untuk membuat bahan makanan fungsional,” kata Prof. Djali

Meski demikian, Prof. Djali menekankan pentingnya memperhatikan aspek keamanan pangan dari pemanfaatan kulit biji kakao. Menurutnya, penggunaan kulit biji kakao untuk dikonsumsi perlu dilakukan penanganan khusus terlebih dahulu untuk menghindari adanya cemaran mikrobiologis dan logam berat.

 “CBS ini terindikasi mengandung cemaran kapang dan jamur, serta tercemar logam berat, oleh karena itu penggunaan langsung CBS ini mutlak dibutuhkan perlakuan-perlakuan khusus,” ujarnya.

Prof. Djali menilai, tercemarnya kulit biji kakao dengan kontaminan ini mengindikasi bahwa penanganan panen dan pasca panen di tingkat petani ini harus diperbaiki.

Lebih lanjut Prof. Djali mengatakan bahwa riset penggunaan kulit biji kakao sebagai bahan pangan perlu terus ditingkatkan. Riset pun perlu bermitra dengan industri terkait.

“Oleh karena itu untuk meningkatkan daya guna CBS ini, baik sbg bahan pangan, atau bahan yang lainnya, maka riset-riset ini terutama riset terkait dengan inovasi dan diversifikasi olahan, serta keamanan pangan perlu terus ditingkatkan,” ujarnya.

Dies Natalis FTIP Unpad

Pada kesempatan tersebut, Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti mengatakan bahwa peringatan Dies Natalis ke-16 FTIP Unpad ini dapat menjadi momentum bagi fakultas maupun universitas untuk terus berkarya, bermanfaat, dan mendunia.

Tahun ini, peringatan Dies Natalis FTIP Unpad mengangkat tema “Inovasi dan Kreativitas untuk Agroindustri Unggul”. Menurut Rektor, FTIP Unpad dapat berkontribusi dalam mempercepat penciptaan nilai tambah di sektor agroindustri.

Rektor mengatakan, melalui inovasi dan kreativitas, FTIP Unpad dapat memiliki keungguluan komparatif dan memiliki karakterisitik efisiensi.

“Jadi dengan adanya keunggulan itu adalah basisnya inovasi dan kreativitas. Dengan adanya efisiensi maka tentu itu akan bisa dimanfaatkan untuk masyarakat luas,” kata Rektor.(arm)*

Share this: