Dua Mahasiswa Unpad Lakukan Program Aktivasi Ekosistem Kreatif di Bali

bali
Dua
bali
Dua mahasiswa Program Studi Teknologi Industri Pertanian FTIP Universitas Padjadjaran , Faris Prima Fadhilah dan Muhamad Rifqi Fajriansyah bersama i Dosen FTIP Unpad Dr. Dwi Indra Purnomo, MT., melaksanakan program bertajuk “Redefining The Future of Bali” dalam rangka aktivasi ekosistem kreatif daerah, khususnya di Provinsi Bali.*

[unpad.ac.id] Dua mahasiswa Program Studi Teknologi Industri Pertanian FTIP Universitas Padjadjaran , Faris Prima Fadhilah dan Muhamad Rifqi Fajriansyah melaksanakan program bertajuk “Redefining The Future of Bali” dalam rangka aktivasi ekosistem kreatif daerah, khususnya di Provinsi Bali.

Program tersebut dilaksanakan selama dua bulan Juni hingga Agustus lalu. Didampingi Dosen FTIP Unpad Dr. Dwi Indra Purnomo, MT., Faris dan Rifqi melakukan proses kreatif pada masyarakat Bali dengan menggunakan pendekatan Design Thinking.

“Program tersebut dilaksanakan di Bali sebagai salah satu daerah yang paling terdampak pandemi Covid-19,” kata Faris dalam keterangan tertulis kepada Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Faris menjelaskan, pendekatan design thinking tersebut terbagi menjadi empat tahapan transformasi, yaitu mapping, connecting, commerce, dan celebrate. Proses pemetaan (mapping) dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat lokal Bali serta berupaya membangun koneksi antar pemangku kepentingan di Bali sehingga menjadi ekosistem kreatif yang bermanfaat dan berkelanjutan.

Dalam dua bulan, program ini telah melalui proses iteratif yang membangun dan kaya akan gagasan. Selain itu, masyarakat dari berbagai unsur banyak berpartisipasi. Mulai dari penggerak wirausaha sosial, UMKM, pemangku kebijakan, pelaku usaha pariwisata, akademisi, hingga komunitas kreatif dari 8 kabupaten/kota dari seluruh Bali.

Melalui program ini, Faris dan Rifqi mampu memfasilitasi masyarakat Bali melalui terbentuknya komunitas “Bali Initiative Hub (Bithub)”. Komunitas ini dibangun dengan berlandaskan beragam kearifan lokal yang ada di Bali yang direlevansikan dengan nilai masa depan.

“Ke depan, program aktivasi ekosistem kreatif daerah akan terus dilaksanakan dan berkolaborasi dengan berbagai daerah di Indonesia untuk menciptakan dampak yang lebih luas dan terus berkelanjutan,” tutup Faris.(rilis)*

Share this: