RS Hermina
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti menunjukkan Nota Kesepahaman dengan RS Hermina yang sudah ditandatangani. Kerja sama dilakukan secara virtual, Rabu (18/8). (Foto: Dadan Triawan)*
RS Hermina
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti menunjukkan Nota Kesepahaman dengan RS Hermina yang sudah ditandatangani. Kerja sama dilakukan secara virtual, Rabu (18/8). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan PT. Medikaloka Hermina Tbk., atau Grup Rumah Sakit Hermina pada bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kerja sama diwujudkan melalui penandatangan Nota Kesepahaman antara Unpad dan RS Hermina secara virtual, Rabu (18/8).

Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan langsung oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dengan Presiden Direktur RS Hermina Group dr. Hasmoro, Sp.An., KIC. Penandatanganan dilakukan di sela kegiatan Webinar “Research, Education, and Technological Innovation in Hybrid Life”.

Hasmoro mengatakan, kerja sama dengan Unpad menjadi salah satu tonggak pencapaian yang besar bagi RS Hermina. Kerja sama ini menjadi momentum diikutsertakannya rumah sakit swasta sebagai lahan pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi.

“Selama ini, universitas hanya pakai rumah sakit pemerintah. Padahal potensi rumah sakit swasta di Indonesia sangat besar,” kata Hasmoro.

Alumnus Unpad angkatan 1961 tersebut memaparkan, Hermina Grup sendiri memiliki setidaknya 42 rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia. Pangsa pasarnya mengisi 2,27 persen dari rumah sakit swasta di Indonesia.

Sebagai salah satu grup rumah sakit terbesar di Indonesia, RS Hermina perlu ditingkatkan kapasitasnya tidak sekadar sebagai penyedia layanan kesehatan. Akan tetapi harus mampu berfungsi sebagai layanan pendidikan.

Meski demikian, rumah sakit swasta belum dilirik sebagai mitra oleh perguruan tinggi. Karena itu, Hasmoro mengharapkan Unpad melalui Fakultas Kedokteran menjadi pionir untuk mengajak rumah sakit swasta untuk menjadi lahan pendidikan.

Hasmoro melanjutkan, rumah sakit swasta dapat menampung lulusan perguruan tinggi. Mulai dari dokter umum, dokter spesialis, subspesialis, maupun tenaga kesehatan lainnya. Dalam hal ini, RS Hermina pun dapat mengirimkan calon-calon untuk mengikuti pendidikan dokter, dokter spesialis maupun subspesialis untuk belajar di Unpad.

“FK Unpad akan dapat banyak peserta pendidikan apabila gunakan RS swasta sebagai tambahan pendidikan,” ujar Hasmoro.

Selain itu, dalam meningkatkan mutu rumah sakit, SDM yang dibutuhkan tidak sekadar memiliki kualitas pendidikan yang baik, tetapi juga karakter perlu diperhatikan. Karena itu, RS Hermina membutuhkan kerja sama dengan perguruan tinggi untuk menyiapkan lulusan yang berkarakter.

“Pembinaan karakter, akhlak alangkah baiknya bila dapat dimulai secara intensif di tempat pendidikan,” kata Hasmoro.

Sementra itu, Rektor mengapresiasi kerja sama yang sudah dijalin dengan RS Hermina. Kerja sama ini menjadi momentum untuk mewujudkan kolaborasi pentahelix dalam membangun sistem kesehatan akademik (Academic Health System) yang terintegrasi, unggul, dan bereputasi.

“Berharap ke depan akan ada turunan jejaring ini, sehingga akan memunculkan jejaring baru yang mampu mendatangkan kolaborasi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian,” kata Rektor.*

Share this: