Unpad Siaga Penuh Memutus Rantai Pandemi Covid-19

covid-19
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti dalam acara “Rektor Menyapa” bertema “Siaga Menuju Unpad Sehat di Masa Pandemi”, Selasa (6/7).

[unpad.ac.id] Universitas Padjadjaran tetap berkomitmen untuk siaga penuh menghadapi eskalasi pandemi Covid-19 saat ini. Sejumlah layanan pendampingan hingga pencegahan terus dilakukan guna memutus mata rantai pandemi Covid-19, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti menjelaskan, Unpad berkomitmen penuh membantu sivitas akademika maupun tenaga kependidikan yang terpapar Covid-19. Sejumlah fasilitas sudah disiapkan. Mulai dari fasiltas pemeriksaan swab PCR gratis hingga penyediaan fasilitas isolasi mandiri di dalam kampus.

“Kami Unpad melayani kalau ada warga Unpad yang ingin mendeteksi kemungkinan terpapar Covid-19 melalui tes PCR tanpa dipungut biaya,” kata Rektor dalam acara “Rektor Menyapa” bertema “Siaga Menuju Unpad Sehat di Masa Pandemi”, Selasa (6/7).

Fasilitas pemeriksaan swab PCR gratis di Klinik Kesehatan Unpad, Jatinangor, diperuntukkan bagi warga Unpad beserta keluarga yang terverifikasi berdasarkan hasil identifikasi dan pelacakan oleh tim Champions Satgas Covid-19 Unpad.

Dalam mendukung upaya tersebut, Unpad sudah menyediakan sejumlah tim Champions di setiap unit kerja yang betugas melakukan identifikasi terhadap warga Unpad yang terindikasi terpapar Covid-19.

Selain layanan pemeriksaan PCR gratis, Rektor menjelaskan, sejak tahun lalu Unpad sudah menyediakan fasilitas isolasi mandiri yang bisa dimanfaatkan sivitas akademika dan tenaga kependidikan.

Saat ini, ada dua asrama di kampus Jatinangor serta sejumlah ruangan di Gedung Eijkman Unpad yang bisa digunakan untuk isolasi mandiri bagi penderita yang tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Program lainnya adalah layanan pendampingan psikologi melalui program “Prima Selama Isolasi Mandiri” (Prisma). Sejumlah tim dari Fakultas Psikologi, Pusat Inovasi Psikologi Unpad, hingga Satgas Covid-19 akan melakukan layanan pendampingan bagi mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri.

“Sehingga yang sedang menjalani isolasi mandiri tetap bahagia,” ujar Rektor.

Ketua Satgas Covid-19 Unpad Dwi Agustian, MD, MPH, PhD, menjelaskan, pelaksanaan tes PCR gratis dilakukan bagi mereka yang sudah merasakan gejala awal Covid-19. Pelaksanaan tes digelar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

“Bagi mereka yang sudah bergejala, sebaiknya segera dites. Kita fasilitasi khususnya bagi mereka yang tidak mampu dan tidak memiliki akses untuk mendapatkan tes dengan cepat,” kata pria yang akrab disapa Yayan tersebut.

Tidak hanya pemeriksaan PCR gratis, Unpad juga mulai melakukan vaksinasi kepada mahasiswa sejak Senin (5/7). Vaksinasi dilakukan di dua tempat, yaitu Klinik Kesehatan kampus Jatinangor serta Klinik Kesehatan di kampus Dipati Ukur. Proses vaksinasi di dua tempat tersebut dibatasi hanya 100 orang per hari.

“Alhamdulillah mahasiswa merespons dengan cepat. Kuota pendaftaran vaksinasi saat ini sudah habis. Mudah-mudahan dengan vaksinasi, mereka bisa kembali beraktivitas di kampus dengan aman,” ujarnya.

Saat ini, proses vaksinasi hanya dibatasi bagi mahasiswa yang berasal dari wilayah Bandung Raya dan Sumedang.

Layanan Isolasi Mandiri yang Baik

Sementara itu, Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unpad yang juga salah satu dokter di Satgas Covid-19 Unpad Fedri Ruluwedrata Rinawan, dr., M.ScPh, PhD, menjelaskan, proses isolasi mandiri di dalam kampus Unpad dilengkapi dengan layanan yang optimal.

Fedri yang saat ini tengah menjalani isolasi mandiri di asrama kampus Unpad menjelaskan, selain ruang kamar yang nyaman, penderita juga mendapat asupan makanan yang lezat dan bergizi. Hal ini dibutuhkan bagi penderita Covid-19 dalam upaya memulihkan fisiknya.

“Obat bukan hanya yang bentuknya pil atau tablet, tetapi juga makanan bergizi,” ujar Fedri.

Selain itu, asrama juga dilengkapi dengan tabung oksigen, obat-obatan sederhana, hingga fasilitas penunjang protokol kesehatan, seperti masker. Dari dua asrama yang digunakan isolasi, ada dokter yang siap melayani apabila penderita memerlukan pelayanan lebih lanjut.

Lebih lanjut Fedri mengatakan, fasilitas isolasi mandiri di asrama Unpad diperuntukan bagi penderita dengan gejala ringan dan sedang. “Kalau ada yang pita kuning (gejala sedang) kita lakukan observasi rutin, dikasih oksigen, dan terus dilihat saturasi hariannya,” kata Fedri.*

Share this: