Juarai Kang Nong 2021, Rizky Ramadhan Ingin Promosikan Tangerang Sebagai Kota Toleran

tangerang
Mahasiswa Prodi Hubungan Masyarakat Fikom Unpad, Rizky Ramadhan menjadi pemenang di ajang pemilihan Kang Nong Kota Tangerang 2021. (Foto: istimewa)*
tangerang
Mahasiswa Prodi Hubungan Masyarakat Fikom Unpad, Rizky Ramadhan menjadi pemenang di ajang pemilihan Kang Nong Kota Tangerang 2021. (Foto: istimewa)*

[unpad.ac.id] Mewujudkan rencana masa kecil untuk mengikuti audisi Kang Nong Kota Tangerang menjadi motivasi bagi mahasiswa Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Rizky Ramadhan. Di usianya yang ke-21 tahun, Rama berhasil menjadi pemenang dari ajang pemilihan Kang Nong Duta Pariwisata Kota Tangerang 2021.

Rama terpilih sebagai pemenang mewakili Kecamatan Cipondoh pada acara Grand Final Pemilihan Kang Nong Duta Pariwisata Kota Tangerang 2021 yang digelar Sabtu (12/6) lalu. Sebelum dinyatakan sebagai pemenang, Rama telah menjalani berbagai tahapan audisi.

Saat diwawancarai Kantor Komunikasi Publik Unpad Rama mengungkapkan, setelah menyerahkan berkas persyaratan, ia menjalani audisi tahap satu pada 26 Mei lalu. Di tahap ini, Rama mesti bersaing dengan 133 kontestan lainnya. Seleksi yang dilakukan berupa wawancara bersama dewan juri.

Di tahap satu, Rama menjadi salah satu dari 20 pasang kontestan yang lolos untuk mengikuti tahap kedua. Pada  tahap kedua, panitia membentuk kelas diskusi. Setiap finalis diminta memberikan opini dari beragam isu yang terjadi di Tangerang.

Audisi tahap dua kemudian meloloskan 13 pasang finalis Kang Nong untuk melaju ke babak grand final. Sebelum melaju ke babak final, Rama dan finalis lain mengikuti proses prakarantina, unjuk bakat, hingga proses karantina.

“Pada proses prakarantina dan karantina, kami belajar banyak banget tentang Tangerang,” ujar Rama.

Di ajang grand final, lanjut Rama, seleksi diisi dengan peragaan busana serta tanya jawab dengan para juri. Pertanyaan yang diajukan seputar bagaimana menghidupkan pariwisata Tangerang di masa pandemi.

Saat pengumuman, Rama sama sekali tidak menyangka bisa menjadi juara pertama dan didapuk menjadi Kang Kota Tangerang selama dua tahun ke depan.

“Lega, perjuangan berbulan-bulan berakhir baik,” tutur Rama.

Rama mengaku, mengikuti audisi Kang Nong Kota Tangerang merupakan mimpinya sedari kecil. Sejak SD, ia sudah menyusun rencana untuk mengikuti audisi ini. Hanya saja, banyak hal yang menghalanginya untuk bisa mengikuti audisi tersebut.

“Jadi finalis aja sudah senang banget, karena dari awal hanya ingin membuktikan ke aku waktu kecil bahwa aku sudah bisa jadi bagian dari Kang Nong Tangerang. Tapi juri melihat potensi aku dan memercayakan aku untuk merepresentasikan Tangerang,” kata Rama yang juga menjadi runner up dari ajang Putra Putri Padjadjaran 2020.

Angkat Pariwisata Tangerang

Dinobatkan sebagai duta pariwisata di Kota Tangerang, tentunya ada sejumlah misi yang harus dijalankan Rama. Ia pun berkomitmen untuk berkontribusi penuh pada tanah kelahirannya.

Salah satu komitmennya adalah mengangkat citra Tangerang sebagai kota wisata sejarah. Rama menilai, Tangerang memiliki kekuatan sebagai kota multietnis. Sejak dulu, leluhur Tangerang sudah diisi dengan masyarakat yang multietnis.

“Dari sejarah itu, kami sudah melebur dan beragam. Banyak sekali bukti sejarah bahwa Tangerang itu multietnis,” kata Rama.

Rama berharap, misi tersebut bisa mampu merepresentasikan Tangerang sebagai kota metropolitan yang multietnis tetapi mampu hidup rukun. “Ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia. Gejolaknya tidak muncul dan terus hidup rukun,” tambahnya.

Wisata Virtual

Di tengah pandemi, ia juga optimistis sektor pariwisata Tangerang tetap bertahan melalui konsep wisata virtual. Konsep wisata virtual ini ia pelajari dari para dosen di prodi Humas Fikom Unpad.

Peserta tur tidak sekadar mengikuti webinar, tetapi bisa dibawa menjelajahi Tangerang secara virtual melalui narasi yang kuat. Untuk meninggalkan kesan kuat bahwa peserta baru saja “berwisata” ke Tangerang, penyelenggara tur akan mengirimkan beragam cenderamata khas Tangerang ke rumah masing-masing peserta.

“Pengiriman cenderamata ini yang mereka tetap merasa bahwa ia habis berkunjung ke Tangerang,” kata Rama.*

Share this: