Unpad Luncurkan Padjadjaran Swab PCR Test, Lebih Cepat dan Terjangkau

padjadjaran swab PCR Test
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti bersama Dirut Injabar Unpad Prof. Dr. Keri Lestari, Asisten Administrasi Pemprov Jabar Dudi Sudrajat, Presdir LG International Indonesia Lee Chang Yun serta Dirut Klinik Kesehatan Unpad Prof. Achmad Husein S. Kartamihardja meresmikan Padjadjaran Swab PCR Test di halaman Klinik Kesehatan Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 46, Bandung, Kamis (29/4). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 29/4/2021] Universitas Padjadjaran memiliki penambahan fasilitas layanan tes swab PCR beserta laboratorium pemeriksaan sampel PCR. Layanan bertajuk Padjadjaran Swab PCR Test dikembangkan atas kerja sama Institut Pembangunan Jawa Barat atau Injabar Unpad dengan Klinik Akademik Unpad dan LG International Indonesia.

Peluncuran Padjadjaran Swab PCR Test dilakukan oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti bersama Dirut Injabar Unpad Prof. Dr. Keri Lestari, Asisten Administrasi Pemprov Jabar Dudi Sudrajat, Presdir LG International Indonesia Lee Chang Yun serta Dirut Klinik Kesehatan Unpad Prof. Achmad Husein S. Kartamihardja di halaman Klinik Kesehatan Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 46, Bandung, Kamis (29/4).

Prof. Keri menjelaskan, Padjadjaran Swab PCR Test menyediakan layanan pemeriksaan PCR dengan cepat dan memiliki harga lebih terjangkau dari biaya tes PCR pada umumnya. Ia memastikan, layanan pemeriksaan PCR di Padjadjaran Swab PCR Test akan selesai di hari yang sama atau maksimal 24 jam.

“Kami mencari solusi bagaimana caranya supaya layanan tersebut bisa diberikan secara cepat dan terjangkau. Alhamdulillah ini harganya di bawah Rp 900 ribu,” kata Prof. Keri.

Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad ini melanjutkan, layanan pengambilan sampel PCR ditempatkan di beberapa titik, yaitu Klinik Kesehatan Unpad di Bandung, Klinik Kesehatan Unpad di Jatinangor, dan Gedung Injabar Unpad di Jalan Banda No. 40, Bandung.

Bekerja sama dengan Pemprov dan PT. Jaswita, pihaknya berencana membuka titik pengambilan sampel di wilayah lain, bahkan hingga di luar Kota Bandung.

Nantinya, sampel akan langsung dibawa untuk diuji di Laboratorium BSL-2 yang sudah tersedia di Klinik Kesehatan Unpad di Bandung. Bila lokasi pengambilan sampel dilakukan di Kota Bandung, maka hasil akan keluar di hari yang sama. Sementara bagi sampel dari luar Bandung akan selesai maksimal 24 jam setelah pengambilan.

Pemeriksaan PCR di Padjadjaran Swab PCR Test dikenakan biaya sebesar Rp 780 ribu. Prof. Keri menerangkan, biaya ini lebih terjangkau dari standar biaya PCR pada umumnya. Bahkan, beberapa layanan pemeriksaan PCR dengan hasil satu hari bisa menghabiskan biaya di atas Rp 1 juta.

Berbasis Aplikasi

Laboratorium Padjadjaran Swab PCR Test bisa melakukan pengujian hingga 1.000 sampel per harinya. Untuk melakukan tes, peserta melakukan registrasi terlebih dahulu di aplikasi Indonesia Test, Trace, & Isolation (InaTTI).

Prof. Keri memaparkan, aplikasi InaTTI merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh dosen dari Fakultas Farmasi Unpad. Fungsi utama aplikasi ini adalah melakukan tracing dan pendampingan isolasi mandiri oleh para apoteker.

“Jika memang saat nanti didapatkan hasil positif (PCR) besar, maka tidak semuanya harus datang ke rumah sakit. (Lewat aplikasi ini) kalau ada yang tidak bergejala bisa isolasi mandiri tapi nanti didampingi oleh tenaga apoteker,” kata Prof. Keri.

Adanya aplikasi ini diharapkan menjadi solusi integrasi dalam menguatkan 3T sesuai program pemerintah.

Mendapat Dukungan

Memiliki harga terjangkau, fasilitas pemeriksaan PCR ini mendapat dukungan penuh dari LG International Indonesia. Melalui kolaborasi ini, LG menyediakan layanan yang lebih terjangkau dan dibuat seefisien mungkin.

“Dari sisi proses, kita memilih alat-alat yang memang lebih cepat sehingga durasinya bisa lebih cepat, baik dari alat ekstraksi maupun dari alat PCR-nya,” kata Prof. Keri.

Selain itu, laboratorium ini juga memiliki tenaga terampil dari Klinik Akademik Unpad, sehingga proses pengujian sampel diharapkan lebih cepat.

Dalam acara peluncuran tersebut, Rektor mengapresiasi adanya fasilitas baru dari pemeriksaan sampel PCR di Unpad. Menurutnya, fasilitas ini membuktikan bahwa inovasi perguruan tinggi akan semakin bermanfaat bila dikolaborasikan dengan pihak industri.

“Unpad mampu menghasilkan karya inovasinya atas dasar kolaborasi. Artinya Unpad dipercaya pihak lain,” kata Rektor.*

Share this: