Kembangkan Kawasan Agropolitan, Pemkot Banjar Jalin Kerja Sama dengan Unpad

banjar
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ir. Hendarmawan, M.Sc., bersama Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Unpad dan Pemkot Banjar di Ruang Serba Guna Gedung 2 lantai 4 kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id] Universitas Padjadjaran kembali menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Banjar, Kamis (8/4). Kerja sama dilakukan dalam upaya mengembangkan kawasan agropolitan di Kota Banjar.

Kerja sama diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih dengan Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti yang dalam kesempatan tersebut diwakili Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr. Ir. Hendarmawan, M.Sc. Penandatangan dilakukan di Ruang Serba Guna Gedung 2 lantai 4 kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.

Ade mengatakan, sektor pertanian masih menyumbang pendapatan terbesar bagi Kota Banjar selama pandemi Covid-19. Di saat sektor perindustrian, ekonomi, dan pariwisata turun hingga sebesar 40 persen, pertanian menjadi satu-satunya sektor yang pendapatannya meningkat selama pandemi, yaitu naik 20 persen.

Kota Banjar memiliki ketahanan pangan yang baik,” kata Ade.

Dinilai potensial, Ade kemudian serius menggarap kota yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah tersebut menjadi kota agropolitan. Namun, upaya ini perlu dukungan berbagai pihak, termasuk salah satunya akademisi.

Karena itu, kerja sama dengan Unpad diharapkan mampu membawa Banjar menjadi wilayah percontohan di bidang pertanian. Ade juga mendorong Unpad bisa menggali berbagai potensi pertanian yang ada di Banjar.

“Banjar sebtulahnya tidak punya apa-apa. Karena itu, Unpad bisa kaji apa yang bisa kita gali di pertanian,” tambahnya.

Selain kerja sama di bidang pertanian, kerja sama dengan Unpad juga akan dilakukan pada sektor kesehatan. Saat ini, kata Ade, Banjar mempunyai rumah sakit baru tipe B. Ia mengharapkan Unpad untuk bisa mengisi tenaga dokter spesialis di rumah sakit tersebut.

Sementara itu, Prof. Hendarmawan menilai, kerja sama dengan akademisi yang dilakukan sektor pemerintahan dipandang saling menguntungkan. Berkaca pada keberhasilan penataan kota di luar negeri, akademisi berperan penting dalam menciptakan program dan kebijakan yang berbasis riset.

“Tidak ada pemerintahan yang tidak berbasis akademik. Kebijakan berbasis akademik bisa menghasilkan capaian jauh lebih maksimal dalam rangka kemajuan daerah,” kata Prof. Hendarmawan.

Terkait pengembangan kawasan agropolitan, Prof. Hendarmawan akan mendorong kerja sama dengan fakultas kelompok agrokompleks. Kerja sama diharapkan bisa menghasilkan rumusan program yang mempunyai daya ungkit kuat terhadap perekonomian.

“Cari program unggul yang bisa punya daya ungkit yang kuat,” tegasnya.*

Share this: