Dr. Ira Mirawati Ajak Generasi Muda Peduli Bumi Lewat Konten TikTok

TikTok
Dr. Ira Mirawati, M.Si. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id] Menyambut Hari Bumi pada 22 April, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Dr. Ira Mirawati M.Si mengajak masyarakat untuk menunjukkan kepeduliannya kepada bumi. Kontribusi diperlukan dari siapa pun untuk meminimalisasi dampak buruk perubahan iklim.

“Mau tidak mau, kita harus merawat bumi ini. Ayolah kita sama-sama melakukannya. Di mana pun kita tinggal, entah di kota, di dekat hutan, atau di dekat laut, kita bisa, kok, berkontribusi. Langkah-langkah kecil kita akan membantu meminimalkan dampak perubahan iklim,” kata Ira yang saat ini merupakan Ketua Program Studi Manajemen Komunikasi Fikom Unpad.

Di Hari Bumi, Ira Mirawati atau lebih dikenal sebagai seleb TikTok viral berkat konten edukasinya yang kocak dan seru ini juga membuat konten tentang kepeduliannya pada bumi. Di antaranya, #Taugasih Kalian Bisa Bikin Konten Cinta Hutan dan Skripsi Bertema Kelestarian Hutan.

Hal ini bukan tanpa alasan. Ira yang lahir dan dibesarkan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, memiliki kedekatan dengan alam. Sekitar 500 meter di depan dan 500 meter di belakang rumahnya terdapat hutan, yang sering kali menjadi tempatnya bermain, sekaligus tempat ibunya bekerja sebagai petani karet.

Menyadari bahwa bumi ini perlu dijaga bersama-sama, Ira pun mengajak anak muda untuk mulai peduli dan bergerak dengan cara membuat konten yang seru.

“Kalau sudah mengakses media sosial lebih dari tiga jam sehari, sudah saatnya kita berperan jadi kreator. Tidak perlu pakai gadget yang canggih, kok. Yang penting, konsep kontennya harus dipikirkan dengan matang. Pastikan konten itu bermanfaat, bukan demi mengejar jumlah follower atau view. Nanti malah stres sendiri,” kata Ira yang mendapatkan data bahwa aktivitas bermedia sosial mahasiswanya antara enam hingga delapan jam sehari.

Di platform TikTok konten Ira Mirawati sudah berkali-kali menunjukkan performa yang bagus dengan masuk dalam For Your Page (FYP). Menurutnya, kreator konten harus punya keberanian untuk memiliki ide yang berbeda.

“Konten yang datar-datar saja tidak akan dilirik orang,” ujarnya.

Dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad, Manajer Program Hutan Itu Indonesia (HII), Christian Natalie yang akrab dengan sapaan Tian, menyebutkan, kampanye dan edukasi tentang lingkungan hidup memang perlu terus-menerus dilakukan.

“Pandemi ini seperti mengingatkan bahwa kita harus berubah dan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Untuk menyasar generasi muda, kami mengamati, media sosial merupakan sarana edukasi yang paling mengena, Konten kreatif seperti yang dibuat oleh Bu Ira akan membuat anak muda jadi lebih kepo soal isu lingkungan,” katanya.

Menurut Tian, isu lingkungan hidup cenderung masih lebih banyak dibahas oleh para aktivis atau pegiat lingkungan saja. Padahal lingkungan menjadi tempat tinggal kita semua.

“Karena itu, kreativitas dalam membuat konten menjadi sangat penting. Selama ini HII berusaha mengaitkan isu lingkungan dengan keseharian anak muda, salah satunya lewat makanan. Paling tidak, konten itu membukakan mata mereka. Setelah tahu, diharapkan mereka jadi sadar dan kemudian melakukan aksi,” kata Tian.(rilis)*

Share this: